Seperti Pilih Jodoh: Dituntut Teliti Sikapi Mineral pada Cat Food


by: Ryanka Edila


Sumber: http://kucingadopsiku.wordpress.com/





Seperti memilih jodoh, memilih makanan kucing juga dituntut super teliti. Cat Food atau Makanan kucing merupakan sediaan pakan khusus yang diberikan untuk kucing kesayangan. Tentunya sudah tidak asing lagi bagi pecinta kucing. Selain teliti, cat owner juga dituntut lebih“peka” terhadap kandungan nutrisi pada cat food. Selain diharapkan memenuhi gizi kucing peliharaan, kandungan energi dan nutrisi pada makanan kucing harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Nutrisi dapat berupa asam amino, protein, rendah lemak, rendah pH, niasin, tiamin, vitamin dan salah satu yang paling penting adalah mineral. 

Nah, berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral terbagi menjadi mineral makro dan mineral mikro. Kucing sangat membutuhkan mineral di dalam tubuhnya. Bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi agar tetap kuat, pensinyalan sel, berperan dalam reaksi enzimatik yang berpengaruh terhadap metabolisme tubuh kucing, dan peranan penting lainnya yang tidak bisa disepelekan. 

Namun banyak penyakit yang ikut dipicu oleh over-under / kelebihan-kekurangan mineral di dalam tubuh kucing. Salah satu faktor penyebabnya adalah pemberian cat food yang kandungan mineralnya tidak sesuai dengan kebutuhan kucing kesayangan. Tentunya tubuh kucing membutuhkan mineral-mineral dengan kadar tertentu. Contoh kecilnya yaitu kandungan magnesium pada makanan kucing, kadarnya yang terlalu tinggi menyebabkan gangguan saluran kencing pada kucing yang berakibat cukup fatal. Lalu bagaimana dengan mineral lainnya? apa saja dampak buruk jika kekurangan atau kelebihan mineral-mineral tersebut pada tubuh kucing? Berikut beberapa penjelasan tentang mineral utama/makro yang dibutuhkan oleh kucing kesayangan. 

Pertama yaitu kalsium, mineral yang sangat penting dalam tubuh kucing. Antara lain bagi metabolisme tubuh, kesehatan tulang dan gigi, penghubung antar saraf, kerja jantung dan pergerakan otot. Disaat masa pertumbuhan dan masa reproduksi, tubuh kucing minimal membutuhkan 1% dan 0,6% saat dewasa dari total persentase gizi. Saat tubuh kucing kekurangan kalsium, dapat mengakibatkan hilangnya kandungan mineral tulang sehingga memungkinkan terjadinya keropos dan kelainan tulang lainnya. Kelebihan kalsium juga berakibat buruk seperti tertekannya asupan makanan, menurunya pertumbuhan, peningkatan kepadatan mineral tulang hingga peningkatan kebutuhan magnesium. 

Bebicara tentang magnesium, merupakan mineral yang berperan dalam kestabilan membran sel saraf, fungsi sekresi dan sebagai struktur mineral tulang dan gigi. Pada masa pertumbuhan atau reproduksi, jumlah magnesium yang dibutuhkan adalah 0,8%. Namun saat dewasa, tubuh kucing hanya membutuhkan setengahnya yaitu 0,4% dari total persentase gizi. Saat tubuh kucing kekurangan magnesium, mengakibatkan pertumbuhan yang buruk,, meluasnya sendi carpal hingga konvulsi/kejang-kejang. Sedangkan over magnesium dalam berdampak pada peningkatan pH dan memicu pembentukan batu ginjal pada suluran kemih sehingga terjadi gangguan saluran kencing pada hewan peliharaan.


sumber: Pinterest.com

Next yaitu fosfor, berperan dalam struktur rangka, struktur DNA dan RNA, metabolisme energi hingga keseimbangan asam-basa cairan tubuh kucing. Normalnya, disaat masa pertumbuhan dan masa reproduksi, tubuh kucing membutuhkan 0,8% dan saat dewasa membutuhkan 0,5% dari total persentase gizi. Dampak buruk jika tubuh mengalami kekurangan fosfor adalah Anemia hemolitik atau kekurangan darah akibat penghancuran sel darah merah lebih cepat dibanding pembentukannya, gangguan sistem gerak dan asidosis metabolik/ kadar asam menumpuk di dalam tubuh. Saat tubuh kucing kelebihan fosfor, maka akan terjadi kejang karena terlalu tingginya fosfor dalam darah. 

Lalu mineral berikutnya adalah kalium. Berperan dalam transmisi saraf-impuls, rekasi enzimatik dan fungsi transportasi. Pada fase pertumbuhan, masa reproduksi hingga dewasa, tubuh kucing membutuhkan sekitar 0,6% dari total persentase gizi keseluruhan. Kekurangan Kalium dalam tubuh kucing bisa memicu terganggunya nafsu makan, lambannya pertumbuhan, hingga gangguan syaraf. Kelebihan kalium juga berdampak buruk pada kinerja jantung. 

Mineral lainnya yang dibutuhkan kucing dalam jumlah yang cukup adalah natrium. Berfungsi dalam memelihara keseimbangan asam-basa cairan tubuh, regulasi tekanan osmotik dan generasi impuls saraf. Kebutuhan normal natrium saat kucing dalam fase pertumbuhan atau masa reproduksi hingga masa dewasa adalah 0,2% dari total persentase gizi. Sama dengan mineral yang lain, over natrium pada kucing mengakibatkan keracunan, hipertensi hingga edema saat sudah dalam kondisi akut. Kekurangan natrium juga berdampak buruk seperti Anoreksia, gangguan pertumbuhan, minum dan haus berlebihan hingga buang air kecil berlebihan. 

Selanjutnya mineral makro yang diperlukan ialah klorida. Dibutuhkan sekitar 0,3% dari total persentase gizi pada makanan kucing, baik fase pertumbuhan maupun dewasa. Memiliki fungsi utama dalam memelihara sel-sel, menjaga keseimbangan cairan dan osmtik hingga menjaga asam-basa cairan tubuh. Saat tubuh kucing kekurangan klorida di dalam tubuhnya, maka akan terjad peningkatan natrium dalam cairan ginjal. 

Nah Catlovers, itulah penjabaran mineral-mineral utama yang dibutuhkan oleh kucing kesayangan. Dari jumlah persentase yang dibutuhkan, hingga apa saja bahaya yang menghampiri saat kelebihan dan kekurangan mineral-mineral tersebut pada kucing Catlovers. Seperti memilih jodoh, memilih makanan kucing juga dituntut super teliti. Agar kebutuhan dan keseimbangan gizi hewan peliharaan tetap terjaga dan stabil. Ingat, harus teliti! 

****

Referensi:

Edinboro, Charlotte H. (Maret 2004). "Epidemiologic study of relationships between consumption of commercial canned food and risk of hyperthyroidism in cats".Journal of the American Veterinary Medical Association. 224 (6): 879–86.doi:10.2460/javma.2004.224.879 

https://www.slideshare.net/Silmimuso7/mineral-makro-mikro-32569645

https://www.wikiwand.com/id/Makanan_kucing

Mihardi, Arief Purwo, et al. "KIVSA-4 Identifikasi klinis kristaluria pada kasus feline lower urinary track disease (FLUTD) di Klinik Hewan Maximus Pet Care." Hemera Zoa (2018) 

Subcommittee on Cat Nutrition, Committee on Animal Nutrition, Board on Agriculture, National Research Council (1986).Nutrient requirements of cats. Washington, D.C: National Academy Press. hlm. 4–5. 

Susanty, Yulian. Memilih dan merawat kucing kesayangan. AgroMedia, 2004

Verlinden A, Hesta M, Millet S, Janssens GP (2006). "Food allergy in dogs and cats: a review". Crit Rev Food Sci Nutr. 46 (3): 259–73. doi:10.1080/10408390591001117.

Post a Comment

0 Comments