By : Margaretha Dhea Sintha Larosa
(Sumber : unsplash.com)
“Seorang wanita tua yang tinggal sebatang kara memiliki seeokor anjing ras Pomeranian yang sangat menggemasakan. Sudah dua minggu sejak anjing kesayangannya melahirkan empat ekor anak yang lucu-lucu. Namun sayangnya wanita tua itu tak sanggup lagi jika harus mengurus mereka semua, akhirnya ia pun menawarkan kepada orang-orang yang ingin mengadopsi anak anjing miliknya. Tak butuh waktu lama, anak-anak anjing yang menggemaskan itu sudah memiliki tuan yang baru. Salah satu diantara orang yang mengadopsi anak anjing tersebut merasa kebingungan karena ini merupakan pengalaman pertama baginya hidup bersama hewan peliharaan. Tak hilang akal ia pun berusaha untuk memukan jawabannya di internet, namun banyaknya jawaban yang ia temukan membuatnya semakin bingung harus melakukan apa.”
Merasa familiar dengan kejadian di atas? Kira-kira jawaban seperti apa yang biasanya diberikan oleh internet? Anjing dan kucing yang harus mendapatkan vaksinasi? Atau tentang pentingnya nutrisi yang tepat untuk mereka? Dan masih banyak lagi. Tetapi sekedar mengetahui sampai disana saja tidak cukup membuat kita mengerti bagaimana mengawali hidup baru bersama anjing dan kucing peliharan.
Hidup bersama anjing dan kucing yang menggemasakan dan juga pintar terdengar sangat menyenangakan, apalagi sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa memiliki hewan peliharaan akan membawa banyak keuntungan bagi pemliknya[1]. Namun sayangnya menurut Francesca Mondelli et al tahun 2004, tingkat anjing yang dikembalikan setelah diadopsi tidak mengalami penurunan yang signifikan selama penelitian berlangsung dan sebagaian besar alasan anjing dipulangkan karena memiliki masalah perilaku[2]. Masih banyaknya orang yang mengembalikan hewan peliharaan setelah diadopsi berarti masih banyak juga yang belum mengerti tentang hal apa saja yang tidak boleh dilewatkan saat hendak memulai hidup dengan hewan peliharaan.
Hewan peliharaan yang disayangi tentu saja bisa menjadi pedang bermata dua yang dapat menyakiti dirinya sendiri serta pemiliknya, misalnya hewan peliharaan yang memiliki perilaku buruk atau memiliki penyakit menular yang berbahaya. Jadi, apakah yang harus kita lakukan setelah mengadopsi anjing dan kucing ? Ini dia!
1. Bawa Anjing dan Kucing Ke Dokter Hewan
(Sumber : Greatsouthernanimal.com)
Mengunjungi dokter hewan tidak selalu karena hewan peliharan terkena penyakit, karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Anjing atau kucing yang baru saja diadopsi sebaiknya dibawa ke dokter hewan untuk memeriksa kondisi kesehatan mereka secara keseluruhan, terlebih lagi jika mereka tidak memiliki riwayat vaksinasi ataupun belum pernah mengonsumsi obat cacing sebelumnya, karena vaksinasi dan obat cacing dapat menjaga anjing, kucing serta pemilik dari serangan penyakit berbahaya[3,4].
Selain itu dengan mungunjungi dokter hewan pemilik juga dapat mengkonsultasikan tentang kebutuhan nutrisi seperti apa yang harus diberikan kepada anjing dan kucing karena beda ras, usia dan juga kondisi kesehatan akan sangat mempengaruhi kebutuhan nutrisi tubuh mereka. Pemilik juga dapat berdiskusi dan mulai merencanakan waktu terbaik untuk melakukan vaksinasi, pemberian obat cacing, sterilisasi, rekomendasi pakan, serta gaya hidup yang baik untuk anjing atau kucing.
2. Berikan Pelatihan Dasar Untuk Anjing dan Kucing
(Sumber : Unsplash.com)
Baik anjing maupun kucing sangat penting untuk diberikan pelatihan dasar yang berguna untuk membangun kepercayaan diri, memberikan rangsangan mental dan memperkuat ikatan antara manusia dan hewan. Pelatihan dasar yang dapat dilakukan pada anjing seperti, perintah duduk, diam, datang, serta melatih anjing untuk buang air besar dan kecil pada tempat tertentu. Sedangkan pelatihan dasar yang dapat dilakukan pada kucing seperti datang, melatih kucing menggunakan tiang penggaruk, dan melatih kucing untuk buang air besar dan kecil pada tempat tertentu.
Prinsip pelatihan pada anjing dan kucing adalah dengan memberikan mereka penghargaan ketika berhasil melakukan suatu hal yang benar namun jika mereka salah, lakukan terus hingga mereka dapat mengerti dan jangan pernah memberikan hukuman berupa kekerasan fisik. Melakukan pelatihan pada anjing dan kucing dengan cara yang tepat akan mengatasi perilaku buruk mereka seperti merusak barang atau agresif.[5,6].
3. Kenalkan Mereka Dengan Lingkungan
(Sumber : Unsplash.com)
Tidak hanya manusia, anjing dan kucing juga butuh bersosialisasi dengan lingkungan. Mulailah perkenalkan anjing dan kucing dengan hewan-hewan lain yang sejenis maupun tidak sejenis dengan mereka, perkenalkan juga mereka pada manusia, seperti anggota keluarga, teman dan tetangga. Dengan memperkenalkannya kepada lingkungan akan membuat mereka lebih bahagia dan berpengetahuan luas, selain itu berkenalan dengan lingkungan juga akan menghindari mereka dari sifat yang penakut dan agresif.[7,8].
Mengadopsi anjing atau kucing sama dengan menyelamatkan mereka dari ancaman keterlantaran. Ketika sudah memutuskan untuk hidup bersama mereka kamu harus siap untuk memberikan apa yang menjadi hak mereka. Jadi, berikanlah yang terbaik untuk supaya kamu dan peliharaanmu memiliki hidup yang berkualitas!
Referensi :
1. McNicholas, June, et al. 2005. Pet ownership and human health: a brief review of evidence and issues. The BJM. 331(7527): 1252–1254
2. Mondelli, Francesca, et al. 2004. Journal of Applied Animal Welfare Science. 7(4), 253–266
3. Day, M. J, et al. 2016. WSAVA Guidelines for the vaccination of dogs and cats. Journal of Small Animal Practice. 57(1), E1-E45.
4. Stull, Jason W, et al. 2007. Small animal deworming protocols, client education, and veterinarian perception of zoonotic parasites in western Canada. The Canadian Veterinary Jounal. 48(3): 269–276.
5. Jaclyn. 2019. The importance of training your dog. Loyal Companions Animal Hospital Pet Resort. https://loyal-companions.com/the-importance- of-training-your-dog/. Diakses tanggal 16 November 2020 pukul 21.09 WITA.
6. Cat Training : Know The Basics. Cat healt.com. https://www.cathealth.com /cat-care/training/2324-cat-training-know-the-basics. Diakses tanggal 16 November 2020 pukul 21.15 WITA.
7. 2015. Welfare Implications of Socialization of Puppies and Kittens. American Veterinary Medical Association. https://www.avma.org/ resources-tools/literature-reviews/welfare-implications-socialization-puppies-and-kittens. Diakes tanggal 16 November 2020 pukul 20.32 WITA.
8. 2018. The Basics of Puppy and Kitten Socialization. Viagen Pets. https:// viagenpets.com/basics-puppy-kitten-socialization/. Diakses tanggal 16 November 2020 pukul 19.45 WITA
0 Comments