Anjing dan Kucing Bisa Ketombean?

by: Ryanka Edila

Apakah kamu pernah ketombean? Tahukah kamu bahwa kulit anjing dan kucing yang tertutup rambut lebat bisa juga terkena ketombe? Yap, ketombe pada hewan kesayangan sama halnya seperti ketombe pada manusia seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya. Ketombe pada anjing dan kucing merupakan sel-sel kulit mati yang terkelupas. Rasa gatal yang ditimbulkan akan membuat hewan peliharaan selalu menggaruk kulitnya hingga lecet atau bahkan luka yang bisa jadi mengakibatkan infeksi dan merusak rambut indah mereka.



Sumber: www.kucingpedia.com

Ketombe atau dandruff berasal dari bahasa Anglo-saxon kombinasi dari “tan” yang berarti “tetter” (penyakit kulit yang menyebabkan gatal) dan “drof” yang berarti “dirty” (kotor). Ketombe adalah suatu kelainan yang terjadi akibat lepasnya lapisan stratum korneum yang berlebihan dari kulit hewan, tanpa disertai suatu peradangan. Tanda-tanda anjing dan kucing memiliki ketombe adalah melihat bintik-bintik putih di rambutnya yang bisa menempel pada pakaian kita atau tempat tidur mereka. Kulitnya akan terlihat kering dan mungkin meradang. Kita juga akan melihatnya menggaruk lebih sering dari biasanya, dan mungkin melihat beberapa bercak botak tidak teratur atau rambut rontok. Adapun penyebab ketombe pada anjing dan kucing yang sering terjadi adalah:

AKTIVITAS KELENJER SEBASEA

Kelenjar sebasea terdapat di setiap tempat pada kulit anjing dan kucing. Daerah yang paling banyak terdapat kelenjar sebasea adalah kulit kepala, leher, dada dan punggung. Pembesaran, pembentukan sebum, dan aktifitas kelenjar sebasea dipengaruhi oleh hormon androgen. Kadar hormon androgen yang tinggi akan mengaktifkan kelenjar sebasea untuk memproduksi sebum lebih banyak. Sebum adalah minyak alami dari kulit yang dihasilkan oleh kelenjar sebaceous untuk melembapkan dan melindungi kulit.



Sumber: www.sehatq.com

Produksi sebum yang lebih banyak ini akan meningkatkan pertumbuhan koloni jamur karena sumber nutrisi untuk tumbuh dan berproliferasi. Meningkatnya koloni jamur akan menyebabkan hasil metabolisme jamur ini lebih banyak sehingga menimbulkan iritasi dan menumpuknya lapisan tanduk dari epidermis yang mati dan menimbulkan ketombe pada anjing dan kucing.

GAYA HIDUP DAN PERTUMBUHAN JAMUR




Sumber: www.pinterest.com

Ketombe pada anjing dan kucing juga bisa disebabkan oleh kurangnya kebersihan rambut dan kulit atau adanya infeksi jamur yang mengiritasi dan memicu sekresi sel kulit kepala yang abnormal, sehingga mudah mengelupas. Gaya hidup adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan ketombe pada kucing. Jika lingkungannya terlalu hangat, bisa mengeringkan kulit dan memicu produksi minyak berlebihan, yang menyebabkan ketombe. Penggunaan sampo yang sesuai dengan kulit anjing dan kucing juga pemicu iritasi pada kulit, sampo manusia contohnya, sehingga bisa menjadi pemicu ketombe pada anjing dan kucing. 

FAKTOR DIET DAN NUTRISI

Diet anjing dan kucing juga dapat menyebabkan ketombe jika makanan yang mereka konsumsi kekurangan nutrisi tertentu yang penting untuk kesehatan kulit. Proses memperbarui sel kulit menghabiskan 30% asupan protein harian pada anjing dan kucing, sehingga makanan apa pun yang mereka makan harus mengandung protein berkualitas tinggi yang mudah dicerna dan diserap ke dalam tubuh.



Sumber: www.pinterest.com


Contohnya yaitu asam lemak esensial, omega 3 dan omega 6 yang berkontribusi pada kesehatan kulit secara keseluruhan. Nutrisi ini juga harus rutin diberikan dalam kandungan diet mereka karena tubuh anjing dan kucing tidak dapat menghasilkannya secara alami. Selain itu, vitamin tertentu seperti vitamin A juga dapat mendukung kesehatan kulit, mengatur pertumbuhan sel dan regulator produksi minyak pada kulit hewan peliharaan.



Sumber: www.kucingsehat.com


Menjaga pola pemeliharaan, kebersihan dan Memberikan mereka makanan bernutrisi seimbang dan lengkap merupakan pencegahan yang paling tepat. Jika hewan kesayangan kita  rentan terhadap gangguan kulit, memilih makanan yang dirancang khusus untuk mendukung dan menjaga kesehatan kulit merupakan salah satu solusinya. Tentunya juga ikut  memastikan bahwa kita sudah melakukan semua tindakan untuk mendukung kesejahteraan mereka. Jika anjing dan kucing pet owner memiliki ketombe, segera kunjungi dokter hewan untuk  pemeriksaan lebih lanjut terhadap agen parasit atau penyebab yang lebih pasti, dan berkonsultasilah tentang cara menjaga kulit dan rambut anjing dan  kucing  kita tetap sehat.



Sumber:

Blands, J., Lowenstein, H., & Weeke, B. (1977). Characterization of extract of dog hair and dandruff from six different dog breeds by quantitative immunoelectrophoresis. Identification of allergens by crossed radioimmunoelectrophoresis (CRIE). Acta allergologica, 32(3), 147-169.

. Ro, B.I. dan Dawson, T.L. The Role of Sebasea Gland Activity and Scalp Microfloral Metabolism in The Etiology of Seborrheic Dermatitis and Dandruff. J. Investig. Dermatol. Symp. Proc. Dec. 2005. Vol. 10. No. 3, p.194-197.

https://www.royalcanin.com/id/cats/health-and-wellbeing/cat-dandruff-and-dry-skin

Post a Comment

0 Comments