by: Jacyntha Orinetha
Pernahkah anjing atau kucing Pet Mates mengalami perubahan warna kulit seiring berjalannya waktu? Apa yang terjadi sebenarnya?
PIGMEN RAMBUT HEWAN
Tahukah Pet Mates, kalau warna dan corak rambut pada hewan itu dipengaruhi oleh pigmen warna? Ada dua pigmen zat warna (melanin) yang bertanggung jawab nih, yaitu pigmen eumelanin yang menghasilkan warna hitam-coklat dan pigmen pheomelanin yang menghasilkan warna merah-kuning. Kedua pigmen ini dihasilkan oleh enzim tyrosinase pada sel melanosit dengan konsentrasi yang berbeda-beda pada setiap individu, sehingga menghasilkan warna rambut yang berbeda-beda mulai dari hitam polos, hitam coklat, merah, kuning, hingga putih[1]. Warna awal dari hewan memang dipengaruhi oleh genetik, dan ternyata seiring berjalannya waktu, warna-warna ini bisa mengalami perubahan juga loh! Beberapa faktor bisa mempengaruhi ekspresi pigmen warna pada rambut, antara lain temperatur, umur, nutrisi, maupun masalah kesehatan lain.
Gambar 1. Warna rambut kucing berbeda-beda
(pexels.com)
1. Sinar UV
Terpapar sinar UV (salah satunya berasal dari matahari) ternyata dapat mempengaruhi warna rambut hewan nih, Pet Mates. Sinar UV diketahui dapat membuat warna rambut menjadi lebih terang, atau disebut dengan photoyellowing (terutama pada hewan berambut putih) atau photobleaching (terutama pada hewan berambut hitam)[1], dan seringkali didukung pula oleh peningkatan suhu dan kelembapan.
Gambar 2. Anjing sedang berjemur
(vetstreet.com)
(vetstreet.com)
Proses ini dapat terjadi karena sinar UV—yang dibantu oksigen—dapat mempengaruhi zat warna melanin (eumelanin dan phaeomelanin), asam amino (protein), dan asam lemak yang ada pada rambut, baik melalui penghancuran dan perubahan struktur hingga polimerisasi. Jadi, jangan kaget apabila anjing atau kucingmu memiliki warna rambut yang lebih cerah daripada sebelumnya jika sering berada di luar![2]
2. Umur
Umur ternyata mempengaruhi loh! Sama seperti manusia yang warna rambutnya berubah putih seiring berjalannya waktu, hewan juga bisa mengalami hal yang sama. Sel-sel pada kulit mulai mengalami atropi (pengecilan bentuk) sehingga menyebabkan rambut menjadi rontok. Selain itu, melanosit pada folikel rambut mulai berkurang dan aktivitas enzim tyrosinase yang bertugas sebagai penghasil warna menyebabkan rambut menjadi berwarna putih atau keabuan, terutama pada area moncong dan wajah hewan.[3]
Gambar 3. Anjing dapat mengalami perubahan warna seiring berjalannya waktu
(sumber: Pauline Loroy from unsplash.com)
3. Nutrisi
Nutrisi dapat menjadi salah satu faktor pengaruhi perubahan warna, terutama dalam pengeluaran pigmen eumelanin dan pheomelanin pada rambut. Makanan yang banyak mengandung asam amino. Kekurangan protein dapat mengganggu pertumbuhan dan kualitas rambut, terutama asam amino phenylalanin dan tyrosin[1,2]. Kedua asam amino ini berperan penting dalam pembentukan zat warna, sehingga apabila jumlahnya kurang maka warna rambut dapat memudar.
Gambar 4. Makanan hewan
(sumber: Mat Coulton from pixabay.com)
Selain itu, cystine, methionine, dan arginin dapat menyebabkan pemudaran warna rambut. Mineral yang tidak seimbang juga dapat mempengaruhi kualitas rambut, misalnya zinc dengan jumlah tidak optimal dapat menyebabkan rambut menjadi keabuan, serta Copper (tembaga) dapat menyebabkan pemudaran warna. Selain itu zat lainnya seperti zat besi (Fe), Iodine (I), vitamin A, B2, B6, asam pantotenat, asam folat, asam nikotinat, dan biotin juga mempengaruhi.[2]
4. Masalah kesehatan lain
Ternyata, perubahan warna rambut juga dapat menjadi salah satu pertanda adanya masalah pada kulit. Salah satunya adalah tanda awal dari vitiligo, yaitu keadaan dimana melanosit yang seharusnya menghasilkan pigmen warna mengalami kerusakan, sehingga terjadi proses yang disebut depigmentasi (tidak memiliki pigmen).
Gambar 5. Vitiligo pada area mata anjing (Tham et al., 2019).
Vitiligo ini biasanya dimulai pada area kulit, bibir, dan mulut, sehingga terbentuk warna yang berbeda pada area tersebut. Selain itu, daerah yang sering terserang lainnya adalah telapak kaki, skrotum, kuku, maupun area leher. Salah satu penyebab dari vitiligo ini adalah karena adanya autoimunitas, dimana antibodi tubuh melawan melanosit hewan.[4]
Nah Pet Mates, sekarang pastinya sudah semakin paham kan dengan pigmen rambut hewan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, jadi yuk kita jaga anjing dan kucing kita agar tetap memiliki rambut dan kulit yang sehat!
Referensi
1. Watson, A., Verger, L.L., Guiot, A.L. Feugier, A., Biourge, V. 2017. Nutritional Components Can Influence Hair Coat Colouration in White Dogs. Journal of Applied Animal Nutrition, 5(5): 1-7.
2. Busch-Kschiewan, K., Zentek, J., Wortmann, F.J., Biourge, V. 2004. UV Light, Temperature, and Humidity Effects on White Hair Color in Dogs. American Society for Nutritional Sciences, J. Nutr, 134: 2053-2055.
3. Bellows, J., Colitz, C.M.H., Daristotle, L., Ingram, D.K., Lepine, A., Marks, S.L., Sanderson, S.L., Tomlinson, J., Zhang, J. 2015. Common Physical and Functional Change Associated with Aging in Dogs. Journal of the American Veterinary Medical Association, 246 (1): 67-75.
4. Tham, H.L., Linder, K.E., Olivry, T. 2019. Autoimmune Diseases Affecting Skin Melanocytes in Dogs, Cats and Horses: Vitiligo and the Uveodermatological Syndrome: A Comprehensive Review. BMC Veterinary Research, 15 (251): 1-17.
0 Comments