By : Annisa Cantika Indra
Sumber : unsplash.com
Sterilisasi atau kebiri adalah suatu prosedur
bedah yang dilakukan dengan tujuan utama untuk mencegah terjadinya kehamilan
pada anjing dan kucing. Selain berperan dalam mengontrol jumlah kelahiran anak,
sterilisasi juga berperan dalam membantu mengurangi resiko terjadinya berbagai
gangguan klinis dan masalah reproduksi, perubahan perilaku, hingga komplikasi
penyakit tertentu pada hewan kesayangan [4] . Dalam beberapa kasus
darurat, sterilisasi dapat dilakukan sebelum masa puber, yaitu sekitar usia 4
bulan (antara 6-14 minggu) [3]. Pada hewan jantan, prosedur
sterilisasi dilakukan dengan operasi pengangkatan testis yang dikenal dengan
istilah kastrasi. Sedangkan, pada hewan betina dikenal dengan istilah spaying atau ovariohisterektomi, yaitu suatu proses pengangkatan
organ reproduksi betina secara keseluruhan [2] . Selengkapnya
tentang sterilisasi bisa dicek disini : Sterilisasi Anjing dan Kucing, "Mau menyayangi tapi takut menyakiti".
Walaupun memiliki banyak manfaat dan keuntungan, sebagai sebuah prosedur bedah, sterilisasi tentunya dapat menimbulkan berbagai resiko dan komplikasi klinis. Sebut saja obesitas, rasa nyeri dan sakit berkepanjangan, hingga kemungkinan infeksi sekunder pada area bekas operasi. Hal ini sudah pasti akan bertambah buruk jika hewan tidak mendapat perawatan yang tepat. Hmm… lalu bagaimana sih cara merawat hewan kesayangan yang baik dan benar setelah proses sterilisasi? Simak 5 tips berikut yaa, Pet Mates!
1. Nutrisi sempurna terpenuhi kunci utama!
Sumber
: hewany.com
Normalnya, pasca operasi nafsu makan hewan akan kembali setelah 24 jam. Seringkali setelah sterilisasi, beberapa hewan akan mulai makan lebih banyak, hal ini merupakan efek dari terjadinya perubahan hormonal dalam tubuh. Pet Mates tetap perlu memastikan bahwa nutrisi yang didapatkan hewan kesayangan tercukupi dan seimbang. Pemberian makan dan minum yang sesuai dengan anjuran dokter hewan adalah kuncinya.
2. Bantu pemulihannya dengan pengobatan yang tepat!
Sumber
: unsplash.com
Hal pertama yang mungkin dirasakan hewan setelah prosedur sterilisasi adalah rasa nyeri atau sakit. Dalam beberapa hari kedepannya, hewan kesayangan kita mungkin juga akan lebih mudah lelah dan hanya ingin beristirahat, Pet Mates! Untuk membantunya pulih dan ceria kembali, beberapa obat-obatan perlu diberikan. Selalu ingat bahwa pengobatan yang tepat adalah yang benar dari segi dosis, indikasi, jenis obat, serta pastinya mendapat izin atau anjuran dari dokter hewan.
3. Inilah saatnya anabul untuk banyak rebahan!
Sumber : unsplash.com
Hewan kesayangan yang aktif dan ceria tentu akan membuat Pet Mates gembira. Akan tetapi, setelah operasi sterilisasi lebih banyak istirahat dibandingkan aktivitas fisik adalah pilihan yang tepat, Pet Mates! Aktivitas fisik berat seperti melompat, berlari, dan berinteraksi dengan hewan lainnya dapat meningkatkan resiko terjadinya kerusakan area bekas luka dan menimbulkan cedera. Hewan kesayangan yang bermain keluar rumah juga akan menyebabkan resiko infeksi semakin besar. Oleh karenanya, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah membatasi aktivitas fisik hewan kesayangan dengan mengandangkannya serta menyediakan litter box yang bersih didekatnya.
4. Mandi, berenang, main air? Aduh jangan dulu, deh!
Sumber : unsplash.com
Setelah operasi sterilisasi, sebaiknya hewan tidak dimandikan atau dilepas untuk berenang dan bermain air terlebih dahulu. Setidaknya membutuhkan waktu 10 hingga 14 hari sampai area luka operasi sembuh total atau hingga jahitannya dilepas agar hewan kesayangan dapat bermain air kembali.
5. Area luka bukan untuk disentuh!
Sumber : catster.com
Grooming merupakan aktivitas yang normal bagi
hewan kesayangan kita. Tetapi, Pet Mates perlu ingat bahwa melakukan grooming
di area bekas operasi sterilisasi dapat menghambat penyembuhan dan bahkan
dapat memicu masalah serius seperti kerusakan jahitan ataupun infeksi bakteri.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan cone collar pada hewan
kesayangan.
Gimana nih, Pet Mates? Semoga
informasi diatas dapat membantu Pet Mates dalam merawat hewan kesayangan
yang baru saja distrelisasi yaa! #healthmanagement yang baik
tentu akan membantu penyembuhan dengan segera.
Referensi
[1] American Society for the Prevention of
Cruelty to Animals (ASPCA). After surgery : how to care for your
pet. [https://www.aspca.org/animal-protection/spayneuter-services/aspca-spay-neuter-alliance/after-surgery-instructions.
Diakses pada tanggal 20 Juni 2021].
[2]Gilbert, S. What to expect after your
pet is spayed or neutered? [zoetispetcare.com/blog/article/what-expect-pet-spay-neuter.
Diakses pada tanggal 20 Juni 2021].
[3] Joyce, A. (2011). Help stop teenage
pregnancy! Early-age neutering in cats. Journal of Feline Medicine and
Surgery, 13 : 3-10. DOI : 10.1016/j.jfms.2010.11.005.
[4] Sparkes, A. (2011). Neutering cats –
assessing attitudes and challenging conventions. Journal of Feline Medicine
and Surgery, 13 : 1-2. DOI : 10.1016/j.jfms.2010.11.004.






0 Comments