Sumber: unsplash.com
Halo pet mates! Sudahkah kamu membersihkan telinga kucing kamu? Telinga kucing wajib, loh, untuk dirawat dan dibersihkan juga. Pada kucing, pendengaran menjadi hal yang sangat penting untuk kehidupannya. Kucing menggunakan pendengarannya untuk memperkirakan jarak dari benda-benda di sekitarnya. Pendengaran juga digunakan untuk mendeteksi bahaya, makanan, atau kucing lain yang tidak dapat terlihat di kegelapan. Kegiatan seperti berburu, menghindari predator, atau mesin bermotor juga didukung oleh pendengaran kucing. Penting sekali, ya, ternyata fungsi dari telinga kucing ini. Maka dari itu, mari kita bahas serba serbi perawatan telinga kucing!
Telinga kucing itu bentuknya seperti apa, sih? Nah, sedikit berbeda dari manusia, bentuk saluran telinga kucing seperti huruf ‘L’. Hal ini berbeda dengan telinga manusia yang memiliki anatomi saluran telinga yang terhubung secara horizontal dari daun telinga ke telinga bagian dalam. Bentuk ‘L’ ini menjadi keuntungan para pemilik kucing untuk membersihkan telinga kucing tanpa merusak gendang telinganya. Eits! Hati-hati, bukan berarti membersihkan telinga kucing bisa asal-asalan, lho. Bentuk telinga kucing ini juga dapat menjadi kerugian jika tidak dibersihkan dengan benar.
Sumber: Ryugo et al. 2012 dan id.wikipedia.com
Perbandingan anatomi telinga kucing dan manusia
Dalam membersihkan telinga kucing, alat-alat yang disarankan adalah kapas/kasa, cairan pembersih telinga kucing, dan pinset (opsional). Sangat tidak disarankan untuk menggunakan cotton buds untuk membersihkan telinga kucing. Hal ini dapat menyebabkan kotoran terdorong dan menyumbat saluran telinga. Kapas yang berbentuk bulat disarankan untuk membersihkan telinga kucing. Baby oil dapat digunakan sebagai pelumas dalam membersihkan telinga kucing. Menurut William Miller Jr., VMD, seorang professor dari Cornell University College, penggunaan baby oil bahkan dapat membantu membersihkan ear mites.
Sumber: blog.homealives.ca
Berikut langkah-langkah membersihkan telinga kucing oleh iCatCare.
1. Tempatkan kucing pada tempat yang nyaman. Restrain kucing dengan baik agar kucing tidak merasa ketakutan dan stress. Cara restrain kucing dapat dilihat dalam video berikut.
2. Buka daun telinga kucing lalu teteskan cairan pembersih. Hindari kontak antara botol dan telinga agar tidak terjadi perpindahan bakteri. Jika terjadi kontak, bersihkan ujung botol dengan alcohol atau cairan desinfektan lainnnya.
3. Tutup daun telinga kucing dan pijat sedikit bagian belakang telinga kucing selama beberapa detik. Hal ini akan membantu kotoran kucing menjadi lebih lembut dan mudah untuk dikeluarkan.
4. Usap lembut telinga kucing menggunakan kapas. Hati-hati dalam menekan telinga kucing. Pastikan kucing tidak kesakitan saat dibersihkan telinganya.
Telinga kucing tidak perlu dibersihkan terlalu sering. Pada kucing yang sehat, serumen telinga kucing tidak akan tertumpuk banyak. Namun, jika telinga kucing terlihat kotor setelah beberapa hari dibersihkan, perlu diperiksa jika ada indikasi masalah kesehatan telinganya. Salah satunya adalah ear mites. Ciri-ciri kucing yang terkena ear mites adalah kotoranya berwarna kehitaman dan bau, kucing sering menggaruk telinga, dan kepala yang digerakkan karena telinga yang gatal. Selengkapnya, informasi mengenai ear mites dapat dibaca di sini (insert artikel sintya).
Jangan sepelekan kesehatan telinga ya, pet mates! Jika penyakit pada telinga sudah parah, kucing bisa menjadi lemas dan tidak nafsu makan. Hal ini akan menyebabkan komplikasi yang lain sehingga kondisi kucing semakin parah. Jika ada indikasi penyakit pada telinga kucing, segera periksakan ke dokter hewan agar dapat ditangani dengan tepat.
Daftar Pustaka
Miller Jr, W. (2016). vet.cornell.edu [https://www.vet.cornell.edu/departments-centers-and-institutes/cornell-feline-health-center/health-information/feline-health-topics/ear-mites-tiny-critters-can-pose-major-threat#:~:text=Even%20one%20old%2Dtime%20remedy,a%20cat%27s%20ears%2C%20says%20Dr. diakses pada tanggal 19 Juni 2021].
Panning, A. (2021). vcahospitals.com [https://vcahospitals.com/know-your-pet/instructions-for-ear-cleaning-in-cats diakses pada tanggal 19 Juni 2021].
Ryugo, D. K., & Menotti-Raymond, M. (2012). Feline deafness. Veterinary Clinics: Small Animal Practice, 42(6), 1179-1207.
v
1 Comments
Keren banget, makasih kaaa
ReplyDelete