Tentang Palatabilitas : Catat Perbedaannya pada Anjing dan Kucingmu!

 By : Annisa Cantika Indra

Sumber : unsplash.com

Siapa siih yang gasuka makanan? Makanan merupakan aspek penting dalam setiap kehidupan. Nutrisi dan energi dari makanan dibutuhkan oleh tubuh setiap makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang. Makanan pada umumnya memiliki beragam cita rasa serta tampilan yang unik dan menarik, tujuannya yaa sudah pasti untuk meningkatkan palatabilitas!

Palatabilitas diartikan sebagai tingkat kesukaan atau kegemaran terhadap satu jenis makanan sehingga makanan tersebut lebih diterima dari segi daya tarik dan konsumsinya dibandingkan makanan lain [1],[4]. Palatabilitas terhadap makanan secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor sensorik seperti aroma, rasa, tekstur dan mouthfeel, serta suhu yang dapat merangsang atau menurunkan nafsu makan (appetite). Selain faktor sensorik di atas, kandungan nutrisi serta efek fisiologis pasca konsumsi makanan dinilai juga turut berperan dalam palatabilitas [4],[5]. Palatabilitas tentunya juga berlaku pada hewan kesayangan kita.

Tapi, tahukah Pet Mates? Meskipun memiliki arti yang sama, nyatanya tingkat palatabilitas pada anjing dan kucing memiliki beberapa perbedaan nih! Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

·         Anjing dan Kucing Memiliki Indera dan Taste Buds yang Berbeda

Anjing memiliki 1700 pengecap rasa (taste buds) dan dapat merasakan 5 jenis rasa yang dirasakan manusia, yaitu : manis, asam, asin, pahit, dan umami. Sedangkan, kucing hanya memiliki total 470 taste buds dan tidak memiliki kemampuan untuk mengenali rasa manis dikarenakan adanya mutasi yang menyebabkan penghapusan gen Tas1r dan TIR 2. Kedua gen ini diketahui bertanggung jawab terhadap pengenalan rasa manis [3]. Penciuman adalah indera utama yang berperan dalam menentukan tingkat palatabilitas anjing dan kucing. Keduanya sama-sama memiliki jutaan saraf olfaktori (penciuman) yang tajam. Sedangkan untuk penglihatan, anjing dan kucing memiliki jumlah saraf optik yang lebih sedikit dibanding manusia dan hanya responsif pada 2 persepsi warna [3]

·         Porsi Makan dan Feeding Behaviour

Pernahkah Pet Mates mengamati perilaku makan anjing atau kucing tersayang? Pada umumnya, anjing akan mengendus makanan terlebih dahulu lalu mengunyahnya dengan cepat. Jika makanan yang dikonsumsi berupa dry food, anjing akan mengunyah sedikit atau langsung menelan makanannya. Sedikit berbeda dengan anjing, selain mengendus kucing biasanya juga akan mengamati terlebih dahulu makanan yang akan dikonsumsinya. Hal ini ada alasannya lho, Pet Mates!

Kucing merupakan karnivora sejati dengan kebutuhan nutrien spesifik, sehingga cukup selektif terhadap makanan. Kucing kerap kali mengamati secara berulang dan bahkan bisa berubah pikiran secara cepat terhadap suatu makanan yang akan dikonsumsinya. Tes palatabilitas pada kucing biasanya dilakukan dengan menggunakan dua mangkuk makanan, dimana jumlah makanan yang dikonsumsi beserta dinamika pengulangannya dinyatakan sebagai tingkat palatabilitas makanan [2].  

Anjing lebih sering menggunakan gigi untuk mengambil makanan, sedangkan kucing menggunakan salah satu atau ketiga bagian berikut : lidah, gigi, dan bibir. Dalam sekali gigitan kucing hanya dapat mengambil 1 hingga 2 kibble, sedangkan anjing lebih banyak, yaitu dapat mencapai lebih dari 5 kibble. Hal ini tentunya juga dipengaruhi oleh ukuran tubuh hewan serta kibble itu sendiri.

·         Perbedaan Anatomi Gigi dan Pergerakan Rahang

Anjing memiliki jumlah total 42 buah gigi dengan 10 gigi molar (geraham belakang) dan 16 gigi premolar (geraham depan), sedangkan kucing memiliki jumlah total 30 buah gigi dengan 4 gigi molar dan 10 gigi premolar. Rahang anjing dapat bergerak secara vertikal dan horizontal sehingga memungkinkan proses pengunyahan, sedangkan pada kucing proses ini sulit dilakukan mengingat pergerakan rahang kucing terbatas hanya secara vertikal. Oleh karena itu kucing tidak mengunyah makanannya, melainkan menggulung makanan dengan lidah ke arah gigi geraham belakang untuk mematahkannya menjadi potongan-potongan kecil sebelum ditelan. Walaupun pergerakan rahangnya terbatas, kucing memiliki gigi taring yang panjang dan gigi seri yang pendek sehingga lebih memudahkannya untuk berburu [3]. 


Gambar 1 dan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan palatabilitas anjing dan kucing. Sumber : appetizerblog.com

Semakin enak suatu makanan, pastinya tambah buat kita nafsu makan kan, Pet Mates? Regulasi nafsu makan dikontrol oleh sinyal yang diproduksi kelenjar hipotalamus dan organ perifer seperti jaringan adiposa serta saluran pencernaan. Nafsu makan mencakup beberapa aspek seperti frekuensi makan, jumlah konsumsi makanan setiap periodenya, energi, densitas makanan, variasi makanan yang dikonsumsi dan tentu saja palatabilitas [3].  

Gambar 3. Faktor utama yang mempengaruhi nafsu makan (appetite) dan palatabilitas pada hewan kesayangan. Sumber : Peckel et al., 2020

Sebagai owner yang baik tentunya Pet Mates harus selalu memperhatikan kebutuhan hewan tersayang, bukan? Makanan sebagai kebutuhan esensial, walaupun sudah mengandung nutrisi dan gizi seimbang tetaplah harus memenuhi cita rasa yang mampu meningkatkan palatabilitas. Mengingat adanya perbedaan yang mempengaruhi palatabilitas pada anjing dan kucing, pastikan Pet Mates cermat dalam memilih pet food untuk hewan tersayang yaa!

 

Referensi

[1] Aldrich, G.C. and Koppel, K. (2015). Pet food palatability evaluation : a review of standard assay techniques and interpretation of results with a primary focus on limitations. Animals, 5(1) : 43-55. DOI : 10.3390/ani5010043.

[2] Becques, A., Larose, C., Baron, C., Niceron, C., Feron, C. and Gouat, P. (2014). Behaviour in order to evaluate the palatability of pet food in domestic cats. Applied Animal Behaviour Science, 159 : 55-61. DOI : 10.1016/j.applanim.2014.07.003.

[3] Pekel, A.Y., Mulazimoglu, S.B. and Acar, N. (2020). Taste preferences and diet palatability in cats. Journal of Applied Animal Research, 48 (1) : 281-292. DOI : 10.1080/09712119.2020.1786391.

[4] Pires, K.A., Miltenburg, T.Z., Miranda, P.D., Abade, C.C., Janeiro, V., Menolli, A.L.A., Mizubuti, I.Y., Ribeiro, L.B. and Vasconcellos, R.S. (2020). Factors affecting the results of food preference tests in cats. Research in Veterinary Service, 130 : 247-254. DOI : 10.1016/j.rvsc.2020.03.023.

[5] Tobie, C., Peron, F. and Larose, C. (2015). Assessing food preferences in dogs and cats : a review of the current methods. Animals, 5 : 126-137. DOI : 10.3390/ani5010126.

Post a Comment

0 Comments