Inkontinensia Urin: Kenapa Anjing Mengeluarkan Urin Tidak Terkontrol?

By: Yeyen Agustianingsi    

Menemukan genangan urin di lantai dan harus membersihkannya terus menerus bukan kegiatan yang menyenangkan. Anjing yang urinasi di sembarang tempat mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal salah satunya perilaku/kebiasaan. Akan membingungkan jika anjing yang sudah dilatih dan terbiasa urinasi pada tempat yang tepat mengalami perubahan perilaku menjadi urinasi di sembarang tempat. 


Gambar 1. Anjing urinasi disembarang tempat
Sumber: wagwalking.com

Masalah kandung kemih yang dapat menggangu kesehatan anjing Anda antara lain yaitu ISK (infeksi saluran kemih bagian bawah), urolitiasis (pembentukan 'batu' di kandung kemih). Urinasi di sembarang tempat merupakan salah satu gejala dari gangguan kemih. Inkontinensia urin  adalah gangguan berkemih yang ditandai dengan urinasi yang tidak terkontrol [1]. Hal ini tidak berhubungan dengan perilaku melainkan disebabkan oleh kondisi medis sehingga anjing kehilangan kendali atas kandung kemihnya.


Apa Penyebab Inkontinensia Urin pada Anjing?

Inkontinensia urin dapat disebabkan oleh adanya penyakit atau kerusakan sumsum tulang belakang sehingga berdampak pada saraf di tulang belakang yang mengontrol kandung kemih [2]. Inkontinensia urin juga dapat terjadi karena frekuensi minum air yang berlebihan disebabkan oleh penyakit diabetes mellitus, hiperkortisolisme atau penyakit Cushing, diabetes insipidus, dan gagal ginjal [2].

Masalah uriner lainnya yang dapat menyebabkan inkontinensia, yaitu terjadi infeksi saluran kemih, adanya urolit (batu kandung kemih), dan kelainan anatomi seperti cacat fisik pada saluran yang membawa urin dari ginjal ke kandung kemih dan otot sfingter kandung kemih yang lemah akibat berkurangnya sensitivitas reseptor di sfingter [2].


Bagaimana Cara Mengetahui jika Anjing Mengalami Inkontinensia Urin?

Selain urinasi yang tidak terkontrol sehingga Anda menemukan genangan urin di berbagai tempat, Anjing yang mengalami inkontinensia urin juga dapat ditandai dengan alat kelamin yang lembab, adanya perubahan warna bulu menjadi kekuningan pada bagian perut bawah atau diantara kaki belakang, dan Anda juga mungkin menemukan kulit disekitar alat kelamin mengalami peradangan atau merah, karena hewan yang benar-benar mengalami inkontinensia urin harus memiliki setidaknya beberapa dari tanda-tanda ini [3]. 


Lalu, Bagaimana jika Anjing Saya Mengalami Inkontinensia Urin?

Pet mates mungkin akan merasa kesusahan bahkan stress saat teman kesayangan kita mengalami inkontinensia urin apalagi jika anjing Anda termasuk anjing Indoor karena urinasi yang tidak terkontrol pet mates bahkan bisa saja menemukan karpet dan kasur yang terkena urin anjing sehingga perlu membersihkannya. Tenang, ada beberapa tips yang bisa diterapkan sehingga mengurangi stress pet mates  lohhh.


Gambar 2. Penggunaan Popok untuk Anjing
Sumber: www.ubuy.co.id

  • Gunakan popok pada anjing 
  • Lakukan aktivitas fisik seperti berjalan-jalan diluar ruangan
  • Gunakan bantalan tahan air di bawah tempat tidur anjing Anda
  • Selalu jaga kebersihan untuk mencegah infeksi kulit


Kapan Harus Menghubungi Dokter Hewan?
Hubungi dokter hewan Anda segera setelah Anda merasa anjing terus urinasi dengan tidak terkontrol. Perlu diingat, tidak seperti manusia yang dapat ditanyai langsung apabila sakit, dokter hewan memerlukan bantuan pet mates untuk mendapatkan beberapa informasi, yaitu seperti:
  • Kapan dan seberapa sering menemukan anjing Anda urinasi sembarangan? 
  • Seberapa banyak volume urin yang dikeluarkan anjing Anda?
  • Apakah anjing Anda minum lebih banyak air dari biasanya?
  • Saat urinasi apakah anjing Anda terlihat kesakitan?
  • Apakah anjing Anda menunjukkan gejala lain?
Informasi ini akan membantu dokter hewan dalam membuat diagnosis yang benar dan membantu membedakan inkontinensia urin dengan gangguan urinasi lainnya [3]. 

Selain membuat pet mates merasa kesusahan, inkontinensia urin pada anjing dapat berkembang menjadi infeksi, sehingga sangat penting untuk segera mengetahui penyebabnya dan berkonsultasi dengan dokter hewan. Jika anjing Anda memiliki masalah saluran kemih yang lebih serius, dokter hewan mungkin menyarankan operasi. Oleh karena itu pertolongan dokter hewan sangat dibutuhkan agar teman kesayangan kita mendapat penanganan yang sesuai. 
 #IAmResponsible Jangan lupa untuk selalu menjadi owner yang bertanggung jawab yak pet mates!!!


Referensi:
[1] Martinez, C., Bennaim, M. and Shiel, R., 2015. Urinary incontinence in dogs: pathophysiology and medical management. The Veterinary Nurse, 6(8), pp.470-480.

[2] Simonson Amanda, 2020. What Causes Urinary Incontinence in Dogs and How Do You Treat It?. Diakses pada https://www.petmd.com.

[3] Acierno, M.J. and Labato, M.A., 2019. Canine incontinence. Veterinary Clinics: Small Animal Practice, 49(2), pp.125-140.

Post a Comment

0 Comments