Urine Marking : Penanda Daerah Kekuasaan

By : Arfin Wiratama

Demi menjaga kebersihan dan higienitas rumah, anjing sebagai hewan peliharaan akan dilatih sebaik mungkin untuk paham dimana tempat yang diperbolehkan untuk buang air kecil maupun tempat yang dilarang. Pet Mates pun rasanya sudah mengerti apabila tidak dilakukan antisipasi maka perabotan seperti sofa, karpet atau kasur kerap menjadi sasaran empuk dari teman kesayangan kalian.

Namun, apakah Pet Mates paham? Walaupun kalian telah melatihnya dengan disiplin, ada kemungkinan anjing kalian dapat buang air kecil sembarangan dengan disengaja. Tentunya hal ini akan sangat menyebalkan bukan? 

Baca juga : Penyebab Kebiasaan Kucing Pipis di Luar Litter Box

Perlu kalian ketahui bahwa kesengajaan buang air kecil sembarangan tersebut boleh jadi merupakan perilaku alamiah mereka dalam menyatakan kepemilikan atas daerah tempat tinggalnya. Sebelum kita membahas cara Pet Mates mengantisipasinya, alangkah lebih baik mengetahui asal-usul nya terlebih dahulu.

  • Perilaku Urine Marking

Gambar 1. Perilaku Anjing Pipis Sembarangan (vetsend.co.uk)

Menurut penelitian, anjing jantan akan cenderung melakukan urine marking untuk menandakan daerah teritori kekuasaan. Perilaku urine marking meliputi pengakuan akan wilayah, makanan, hingga pasangan [5]. Kebiasaan ini sudah menjadi turun temurun pada spesies anjing sejak dahulu kala.

Apalagi saat musim kawin loh! anjing jantan akan sering melakukan urinasi pada tempat dimana pasangan kawin nya birahi. Jenis perilaku ini dapat disebut dengan “possesive urine marking” yang dimana anjing kesayangan kalian menyatakan kepemilikan atas pasangan kawin nya sehingga pejantan lain nya tidak dapat mendekat [7].

Perilaku urine marking didasarkan oleh salah satu cara anjing berkomunikasi selain melalui gestur tubuh atau pun verbal, ternyata dapat juga melalui aroma. Aktivitas komunikasi melalui aroma biasanya dapat dilakukan dengan media urin, feses, atau pun keringat. Hal ini bertujuan untuk melakukan identifikasi jenis kelamin, umur, status reproduksi, status sosial, kesehatan, kualitas kesuburan dan kekerabatan antar sesama anjing. [1, 5, 6]

Anjing diketahui memiliki sensitivitas indera penciuman lebih baik 10.000 hingga 100.000 dibandingkan dengan penciuman manusia. Hal ini lah yang menjadikan aroma sebagai akses informasi sosial dan kontekstual melalui indera penciuman mereka [3,8]. Semua informasi yang dibutuhkan anjing untuk mengenal manusia atau sesama nya sudah terangkum dalam aroma.

  • Antisipasi Urine Marking

Pet Mates mungkin bertanya-tanya, bagaimana caranya mengantisipasi urine marking ? Ada beberapa kiat dari Vetudjoeh agar sofa, karpet maupun kasur kalian tidak menjadi korban. Yuk simak baik-baik!

Gambar 2. Posisi Urine Marking Anjing (McGuire, 2019)

Langkah yang dapat Pet Mates lakukan adalah kenali terlebih dahulu perilaku anjing ketika ingin buang air kecil. Anjing jantan dewasa memiliki karakteristik khusus ketika buang air kecil yaitu mengangkat salah satu kaki selebar mungkin dan cenderung mencari pohon, dinding ataupun tiang untuk menjangkau area permukaan yang lebih luas sehingga aroma pun dapat tersebar dengan cukup kuat. [4]

Gambar 3. Posisi Anjing Jantan Muda dan Betina (thedogsway.com; patchpuppy.com)

Terdapat fakta menarik bahwa perilaku buang air kecil pada anjing jantan muda, anjing betina dewasa dan anjing jantan dewasa memiliki perbedaan yang jauh. Apabila anjing jantan muda ingin membuang air kecil, posisi tubuh akan cenderung mencondongkan badan kedepan dan tidak mengangkat kaki (Gambar a). Begitu pula dengan anjing betina yang tidak mengangkat kakinya tetapi postur tubuh akan terlihat menjongkok seperti melakukan squat (Gambar b).

Selain memperhatikan tanda-tanda postur tubuh, kalian dapat melakukan tindakan kebiri untuk mengurangi urine marking. Pasalnya, anjing jantan yang birahi akan rutin melakukan urine marking untuk menunjukkan sifat alpha nya. Menurut penelitian, tindakan kebiri pada anjing jantan akan mengurangi daya jelajah sebesar 90% dan perilaku urine marking sebesar 50%-60%. [2]

Baca juga : Sterilisasi Anjing dan Kucing

Hal terakhir dan terpenting adalah penanaman kebiasaan untuk buang air kecil pada tempat yang telah disediakan harus dilakukan pada usia yang sedini mungkin. Anjing rumahan perlu Pet Mates ajarkan bagaimana bertingkah laku khususnya dalam membuang urinnya. Kedisplinan buang air kecil pada tempat yang benar akan selalu tertanam pada anjing kalian hingga beranjak dewasa.


Referensi:

[1] Hart, B. L. (1974). Environmental and hormonal influences on urine marking behavior in the adult male dogBehavioral biology11(2), 167-176.

[2] Hart, B. L., & Eckstein, R. A. (1997). The role of gonadal hormones in the occurrence of objectionable behaviours in dogs and cats. Applied Animal Behaviour Science, 52(3-4), 331-344.

[3] Hecht, J.; Horowitz, A. Introduction to dog behaviour. In Animal Behaviour for Shelter Veterinarians and Staff, 1st ed.; Weiss, E., Mohan-Gibbons, H., Zawistowski, S., Eds.; Wiley-Blackwell: London, UK, 2015; pp. 5–30. ISBN 978-1118711118.

[4] McGuire, B., Olsen, B., Bemis, K. E., & Orantes, D. (2018). Urine marking in male domestic dogs: honest or dishonest?. Journal of Zoology, 306(3), 163-170.

[5] Pal, S. K. (2003). Urine marking by free-ranging dogs (Canis familiaris) in relation to sex, season, place and posture. Applied Animal Behaviour Science, 80(1), 45-59.

[6] Sharpe, L.L. (2015). Handstand scent marking: height matters to dwarf mongooses. Animal Behaviour, 105, 173–179

[7] Thomson, P.C., 1992. The behavioural ecology of Dingoes in North–Western Australia. Part II. Activity patterns, breeding season and pup rearing. Wildl. Res. 19, 519–530.

[8] Wells, D.L. Behaviour of Dogs. In The Ethology of Domestic Animals: An Introductory Text, 3rd ed.; Jensen, P., Ed.; CABI: Oxford, UK, 2017; pp. 228–238. ISBN 9781786391650.




Post a Comment

0 Comments