By: Arfin Wiratama
Halo Pet Mates! Sebagai pemilik kucing, penting untuk memahami tanda-tanda kesehatan kucing kalian. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah perilaku kucing saat buang air kecil. Perlu diketahui banyak ataupun sedikitnya volume urin atau pipis kucing dapat memberikan petunjuk penting terkait kesehatan kucing Pet Mates seperti halnya fungsi ginjal, keseimbangan cairan tubuh, status hidrasi dan beberapa penyakit mengenai perkemihan.
Beberapa Pet Mates yang baru mengadopsi kucing mungkin belum familiar tentang bagaimana karakteristik pipis kucing yang sehat. Apakah pipis kucingku terlalu banyak kah? atau mungkin terlalu sedikit? Yuk kenali bersama! Tanda-tanda volume pipis kucing yang sehat dan apa yang perlu diperhatikan saat memantau perilaku buang air kecil kucing Pet Mates.
Gambar 1. Ilustrasi Kucing
Hewan Peliharan (unsplash.com)
Setiap hari nya, kucing dewasa normal akan pipis sebanyak 18-28 ml/kg dan anak kucing sebanyak 5-60 ml/kg.[3] Jika kalian menyediakan pasir untuk kucing, hal tersebut setara dengan tiga gumpalan pasir basah per harinya. Volume yang dihasilkan tersebut dapat dipengaruhi oleh pola makan dan minum kucing Pet Mates.[9] Kebutuhan asupan air pada kucing normal yaitu 40-60 ml/kg berat badan setiap harinya atau sekitar 160-300 ml/hari pada kucing dengan berat 4-5 kg.[2]
Volume pipis kucing pada dasarnya akan selalu berhubungan dengan kondisi keseimbangan cairan tubuh, hormon dan kemampuan ginjal dalam bekerja.[4] Apabila Pet Mates menemukan kucing kalian pipis dengan volume yang tidak wajar seperti terlalu sedikit ataupun berlebihan maka hal tersebut dapat menjadi pertanda bahwa Pet Mates perlu menghubungi dokter hewan.
Kucing yang menghasilkan volume pipis lebih dari normalnya dapat menjadi indikator bahwa kucing kalian dapat saja mengalami gangguan pada ginjal, liver, kantung kemih ataupun hormonal.[1] Selain itu, apakah Pet Mates sudah mengetahui jika kucing kalian menghasilkan pipis yang banyak disertai dengan frekuensi minum berlebihan terdapat kemungkinan kucing kalian mengalami diabetes? Yup, kalian tidak salah membaca, karakteristik kucing pengidap diabetes memiliki kecenderungan volume pipis meningkat, kenaikan frekuensi minum dan penurunan berat badan.[5]
Selain itu, apabila volume pipis kucing Pet Mates terlalu sedikit maka dapat dicurigai bahwa kucing kalian mengalami gangguan pada saluran pipis karena terdapat kristal ataupun batu penyumbat saluran. [7] Konsumsi makanan kering dengan tinggi ion-ion MgO2 dan MgSO4 tanpa disertai dengan konsumsi air yang cukup akan mengakibatkan pembentukan saluran kristal pada saluran pipis kucing.[8]
Gambar 2. Ilustrasi Kucing
Hewan Peliharan (veteriankey.com)
Baca juga: Kucing Tidak Bisa Kencing? Hati-Hati, Ada Batu di Sitem Perkemihan!
Setelah kita paham akan resiko terkait banyak ataupun sedikitnya pipis yang dihasilkan anabul, apa yang dapat Pet Mates lakukan? Sebagai pemilik kucing yang baik, penting untuk memperhatikan kondisi pipis dan frekuensi minum teman kecil kalian. Seperti contohnya, Pet Mates dapat melakukan pengecekan bertahap setiap pagi dan malam hari untuk mengetahui seberapa banyak kah air yang sudah dihabiskan pada mangkuk minumnya atau seberapa banyak kah pipis yang terdapat pada litter box. Perlu kalian perhatikan juga untuk menyediakan air yang cukup pada mangkuk minum yang telah disediakan sesuai jumlah kucing kalian.
Pet Mates pun dapat juga memisahkan tempat minum dan tempat makan kucing di mangkuk yang berbeda. Kalian perlu mengetahui fakta menarik bahwa kucing memiliki perilaku alamiah dengan cenderung memisahkan tempat makan dan minum di lokasi yang berjauhan. Selain itu, penelitian terbaru merekomendasikan untuk menggunakan mangkuk air minum kucing dengan diameter kurang dari 15 cm.[6] Hal tersebut dapat memudahkan kucing untuk mengidentifikasi ujung mangkuk dan air menggunakan kumisnya.
Selain volume pipis, Pet Mates perlu juga memperhatikan perilaku pipis teman kecil kalian. Apakah kerap konsisten pipis pada litter box atau mulai kerap pipis sembarangan? Pada dasarnya, selain perilaku urine marking, kucing yang pipis sembarangan dapat dicurigai menderita inkontinensia urin atau ketidakmampuan tubuh untuk menahan pipis.
Baca Juga : Anjing dan Kucing Pipis Sembarangan: Normal atau Tidak?
Referensi :
[1] Bruyette, D. (2015). Approach to the Patient with Polyuria and Polydipsia. Proceedings of the 40th World Small Animal Veterinary Association Congress, Island of Rhodes, Greece [Retrieved on 06-05-2023].Available from:https://www.vin.com/apputil/content/defaultadv1.aspx?id=7259430&pid=14365.
[2] Cave, N. (2013). Water - The Forgotten Nutrient. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings, Palmerston North, New Zealand [Retrieved on 06-05-2023]. Available from: https://www.vin.com/apputil/content/defaultadv1.aspx?id=5709752&pid=11372.
[3] Charles, J. A. (2006). Practical urinalysis. Proceedings: CSI: Clinical Solutions and Innovations. The University of Sydney Post Graduate Foundation in Veterinary Science, Brisbane. p15-75.
[4] Christopher, M.M. (2004). Urinalysis and Urine Sediment. Proceedings of the 29thWorld Small Animal Veterinary Association Congress, Island of Rhodes, Greece. [Retrieved on 06-05-2023]. Available from:https://www.vin.com/apputil/content/defaultadv1.aspx?id=3852162&pid=11181.
[5] Gottlieb, S., & Rand, J. (2018). Managing feline diabetes: current perspectives. Veterinary medicine (Auckland, N.Z.), 9 : 33–42. https://doi.org/10.2147/VMRR.S125619
[6] Handl S & Fritz J. 2018. The water requirements and drinking habits of cats. Veterinary Focus. 28(3):32-40
[7] Lewinsky, M., Widyastuti, S. K., & Anthara, M. S. (2022). Laporan Kasus: Cystitis pada Kucing Persia Jantan. Indonesia Medicus Veterinus. 11(4): 635-648
[8] Nirhayu, Sibang, N.A.A.N., Erawan, I.G.M.K., Widyastuti, S.K. (2021). Laporan Kasus: Cystolithiasis Disertai Hematuria pada Kucing Kampung Jantan. Indonesia Medicus Veterinus. 10(3):532-533.
[9] Parrah, J.D., Moulvi, B.A., Gazi, M.A., Makhdoomi, D.M., Athar, H., Din, M.U., Dar, S. and Mir, A.Q., 2013. Importance of urinalysis in veterinary practice–A review. Vet World, 6(9): 640-646.
[10] Mérindol I, Dunn M, Vachon C. Feline urinary incontinence: a retrospective case series (2009-2019). J Feline Med Surg. 2022 Jun;24(6):506-516. doi: 10.1177/1098612X211033182. Epub 2021 Aug 4. PMID: 34346241.


0 Comments