Fauziah Azzahara D
Diabetes melitus adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak dapat memproduksi atau merespon hormon insulin dengan baik. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar glukosa gula dalam darah, yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh.
Seperti halnya tubuh manusia, sel-sel pada tubuh kucing membutuhkan gula berupa glukosa untuk energi. Namun, glukosa dalam darah membutuhkan insulin, yaitu hormon yang diproduksi oleh pankreas, untuk “membuka” pintu sel. Insulin menempel pada sel dan memberi sinyal kapan waktu yang tepat untuk menyerap glukosa. Dengan menyerap glukosa, sel-sel dalam timbunan lemak, hati, dan otot mendapatkan bahan bakar untuk bekerja sekaligus menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Pada diabetes tipe I, konsentrasi glukosa darah tinggi
karena penurunan produksi insulin. Pada diabetes tipe II, kadar glukosa tinggi
karena sel-sel dalam tubuh tidak merespons insulin dengan tepat. Pada diabetes
Tipe I dan Tipe II, sel tidak dapat mengakses nutrisi yang mereka butuhkan
meskipun terdapat banyak gula dalam darah, karena insulin tidak dapat
mengangkut gula dari aliran darah ke dalam sel yang membutuhkannya.
Diabetes melitus merupakan gangguan hormon yang menyebabkan diabetes pada kucing paling umum, dengan diabetes tipe II jauh lebih sering ditemui daripada tipe I. Dalam perawatan diabetes melitus terapi insulin yang dikombinasikan dengan diet khusus merupakan cara paling terbaik dalam menangani penyakit ini.
Lalu nutrisi seperti apa yang diperlukan dalam diet kucing diabetes melitus ?
Protein
Diet protein tingkat tinggi direkomendasikan untuk kucing
diabetes karena membantu membatasi kadar gula darah yang melebihi normal
setelah makan. Peningkatan protein membantu mendukung proses pembentukan
glukosa dari zat yang bukan karbohidrat di hati dan mendorong normalisasi
konsentrasi glukosa darah.
Sumber protein lebih mudah dicerna oleh tubuh, mengurangi fermentasi kolon dan mengurangi pengeluaran feses. Diet protein tinggi juga diketahui membantu mendukung massa otot tanpa lemak, meningkatkan rasa kenyang, dan mengurangi jumlah lemak yang dibutuhkan dalam diet.
Karbohidrat
Mengonsumsi makanan kaya karbohidrat menyebabkan lonjakan
kadar gula darah secara tiba-tiba, dan meningkatkan kebutuhan kucing akan
insulin. Dalam diet diabetes diberikan makanan dengan karbohidrat rendah.
Pati
Pada kucing dengan diabetes, kandungan pati rendah
dianggap berguna dalam mendukung kontrol glikemik yang baik, dengan menurunkan
glukosa darah dan membantu pemulihan dari kelebihan glukosa.
Serat
Berbeda dengan anjing, serat memberikan maanfaat pada
kucing seperti dapat menunda penyerapan glukosa sehingga dapat membantu mengurangi fluktuasi kadar glukosa
darah setelah makan.
Lemak
Kadar lemak yang tinggi harus dihindari dalam pengelolaan
diet kucing dengan diabetes melitus karena pengendalian berat badan merupakan
faktor penting dalam pengelolaan kondisi tersebut.
Diet tinggi asam lemak tak jenuh ganda omega-3 (PUFA) terbukti membantu meningkatkan kontrol glikemia jangka panjang dan menurunkan kadar insulin plasma. Sebaliknya, asam lemak jenuh dianggap memiliki efek merugikan pada kontrol glukosa.
Nutrisi lainnya
Beberapa nutrisi lain mungkin bermanfaat dalam
mendukungan diet kucing dengan diabetes melitus adalah L-carnitine yang
merupakan asam amino non-esensial yang terlibat dalam metabolisme asam
lemak. Suplementasi diet L-carnitine dikenal untuk meningkatkan oksidasi
asam lemak untuk energi dan menjaga jaringan otot selama penurunan berat
badan.
Selain itu, penurunan berat badan atau pemeliharaan berat badan yang sehat secara ketat akan diperlukan untuk sebagian besar kucing. Oleh karena itu, kadar L-karnitin yang tinggi dapat bermanfaat dalam diet bagi kucing diabetes, membantu mendorong metabolisme lemak yang sehat dan mempertahankan massa tanpa lemak.
Selanjutnya adalah antioksidan dalam makanan yang dapat membantu menetralkan radikal bebas dan bermanfaat untuk membantu mendukung pertahanan tubuh melawan stres oksidatif dan menjaga kesehatan sel pada pasien diabetes. Antioksidan yang umum digunakan dalam makanan hewan termasuk, vitamin C dan E, karotenoid, taurin, dan polifenol.
Air
Pada kucing diabetes melitus air minus segar harusnya
selalu tersedia, karena salah satu gejala klinis dari gangguan kesehatan ini
adalah rasa harus yang ektrim. Mangkuk air ekstra mungkin diperlukan di
sekitar rumah, dan untuk kucing yang sangat sensitif terhadap penyajian air,
air minum dengan model air mancur dapat digunakan.
Hal lain yang perlu di perhatikan!
Selain terapi insulin dan pemberian diet khusus
pemantauan kondisi medis kucing diabetes melitus penting dilakukan untuk
mendukung kesehatannya. Pemilik kucing dapat ikut serta memantau
perkembangan kondisi kucing dengan melakukan pengukuran dan pencatatan
penilaian berat badan dan kondisi tubuh serta penilaian kondisi otot yang
sesuai. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan melihat Body
Condition Score (BCS) pada kucing. Penyesuaian terhadap jumlah makan
harus dilakukan sebagai respon terhadap setiap perubahan di atas untuk mencegah
penurunan atau penambahan berat badan yang berlebihan yang dapat mempengaruhi
pengelolaan kondisi kesehatan secara keseluruhan. Jika ada penyakit
bersamaan yang berkembang maka persyaratan diet harus dinilai ulang karena
mungkin diperlukan profil nutrisi yang disesuaikan.
[DAFTAR PUSTAKA]
Rand, J. S.,
& Marshall, R. D. (2005). Diabetes melitus in cats. Veterinary
Clinics: Small Animal Practice, 35(1), 211-224.
Vandendriessche, V. Nutrition for the diabetic cat. Vetfocus.Royal canin, 29 (3) : 42-44
0 Comments