by Jeslyn Elen Hanrahan
Halo Pet Mates! Pernah ga sih penasaran dengan komposisi makananan komersial anjing dan kucing kita? Apakah Pet Mates pernah menyadari adanya tulisan “crude fiber” dan bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan istilah tersebut? Yuk kita kenali bersama!

(sumber: canva.com)
Pada dry pet food komersial umumnya mengandung sejumlah karbohidrat yang sebagian besar dapat tercerna (starch) dan tidak dapat dicerna (dietary fiber). Dietary fiber atau serat diet yaitu sisa makanan nabati yang tidak dapat dicerna oleh enzim yang diproduksi dari dalam tubuh. Teknik analisis tertua dan masih sering digunakan untuk serat pada makanan anjing dan kucing yaitu metode crude fiber (serat kasar). Maka dari itu istilah crude fiber yang sering ditemukan dalam tabel komposisi makanan untuk menggambarkan jumlah serat yang ada dalam makanan. Crude fiber atau serat kasar adalah sisa makanan nabati setelah ekstraksi dengan asam encer yang diikuti dengan alkali encer [4].

Contoh analisis kandungan pada dry pet food komersial
Terdapat dua jenis sumber serat berdasarkan kelarutannya yang dapat ditemukan dalam makanan yaitu serat larut dan tidak larut. Serat larut akan difermentasi dengan cepat oleh mikroba yang ada dalam usus halus dan usus besar serta berperan dalam mengurangi asupan makanan akibat peran serat dalam meningkatkan rasa kenyang. Sedangkan serat tidak larut akan melewati usus tanpa tercerna dengan fermentasi yang terbatas akibat anjing dan kucing tidak memiliki spesies mikroba tertentu seperti pada ruminansia. Serat ini berperan untuk memperlancar pengeluaran dan pembentukan feses [2].
Serat diet memiliki beberapa fungsi dalam penyakit yang dapat ditemukan pada anjing dan kucing:
1. Obesitas
Obesitas pada anjing dan kucing diperkirakan sebanyak 59% dari total hewan kesayangan [3]. Kondisi ini juga membuat hewan menjadi rentan terhadap penyakit lain salah satunya yaitu diabetes melitus [4]. Makanan teraupetik komersial yang disarankan untuk program penurunan berat badan hewan biasanya mengandung serat yang tinggi dengan tujuan untuk menambah isi dari lambung dan usus yang nantinya akan membentuk persepsi tubuh akan rasa kenyang tetapi kalori yang dikonsumsi lebih sedikit [1].
Potensi serat dalam mengontrol obesitas ini perlu diwaspadai terutama dalam pemanfaatan nutrisi salah satunya yaitu menurunkan daya cerna protein. Oleh karena itu, perlu untuk melakukan kompensasi dengan meningkatkan konsentrasi protein dalam makanannya [4]. Sehingga, direkomendasikan untuk menggunakan produk komersial khusus seperti Royal Canin Satiety Weight Management yang nutrisinya telah diformulasikan dengan seimbang sesuai kebutuhan hewan kesayangan kita.
(sumber: canva.com)
Baca juga: Mengenal Nutrisi Untuk Kucing Obesitas
2. Diare
Diare pada anjing dan kucing sering terkait dengan frekuensi, volume dan keenceran feses serta eleminasi nutrien lain yang tidak tepat. Salah satu langkah terapi yang dapat dilakukan yaitu melalui makanan untuk mengontrol kejadian dan tingkat keparahannya [5]. Serat berperan untuk menormalkan kadar air dalam usus. Pada kasus diare, serat akan menyerap air sehingga membuat konsistensi feses yang cair menjadi lebih kering. Serat larut yang menyerap air dari saluran pencernaan akan membentuk gel kental yang akan meningkatkan kekentalan makanan yang telah tercerna sehingga membuat waktu perpindahan yang lebih lambat dan pengosongan lambung yang tertunda [1].
Diare menjadi salah satu gejala akibat adanya ketidakseimbangan flora usus. Serat prebiotik dapat membantu menjaga keseimbangan dari bakteri yang menguntungkan dan mencegah organisme terjadinya peningkatan pada patogen yang akan menyebabkan munculnya suatu penyakit. Serat prebiotik merupakan klasifikasi baru yang dapat diartikan sebagai bahan makanan yang tidak dapat dicerna yang akan merangsang sejumlah bakteri dalam usus besar untuk meningkatkan kesehatan sistem pencernaan hewan. Serat prebiotik dapat mendukung perkembangan bakteri baik (Bifidobacteria dan Lactobacillus spp.) dan menghambat perkembangan patogen potensial (Bacteroides dan Clostridium spp.). Zat yang memiliki aktivitas prebiotik yaitu terutama dari oligosakarida seperti mannanoligosaccharide (MOS) dan fructooligosaccharide (FOS). Prebiotik ini dapat ditemukan secara alami pada makanan seperti yaitu dedak gandum dan pisang [1]
3. Konstipasi
Prevalensi konstipasi pada anjing dan kucing belum diketahui namun kebanyakan dari dokter hewan praktisi telah menangani kasus konstipasi derajat kesulitan mengeluarkan feses yang bervariasi. Pada kasus ringan umumnya responsif terhadap obat pencahar untuk membantu dalam mengeluarkan feses. Operasi mungkin dilakukan pada kasus yang sudah parah seperti megacolon atau pembesaran kolon akibat konstipasi yang berulang-ulang. Terapi secara nutrisi dapat dilakukan dengan memodifikasi serat diet dalam makananannya [4]. Seperti yang telah disebutkan peran serat dalam kadar air dalam usus, untuk kasus konstipasi serat dapat menambahkan kelembaban membuat feses menjadi lebih cair. Selain itu, serat yang dapat difermentasi akan meningkatkan berat feses dan kadar air sehingga dapat melunakkan feses [1].

Gambaran radiografi pada konstipasi kronis pada kucing akibat kejadian traumatis yang merusak tulang ekornya membuat defekasi menjadi sakit
(sumber:vetfocus.royalcanin.com)
Jumlah dan jenis serat diet yang ada dalam makanan akan mempengaruhi fungsi dari serat itu sendiri. Sehingga konsultasi dengan pihak yang lebih menguasai tentang nutrisi hewan yaitu dokter hewan sangat diperlukan. Studi masih terus dilakukan mengenai serat diet spesifik yang dapat digunakan untuk efektivitas dalam mendukung proses persembuhan atau pencegahan dari suatu penyakit. Diet serat secara umum telah terbukti memainkan peran yang bermanfaat dalam pengobatan berbagai kondisi klinis.
Selain serat, nutrien lain juga mengambil peran dalam mendukung kesehatan anjing dan kucing kita terutama dalam sistem pencernaannya.
Referensi:
[1]Hand MS, Thatcher CD, Remillard RL, Roudebush P, Novotny BJ. 2010. Small Animal Clinical Nutrition. 5th Edition. New Jersey (USA):Mark Morris Institute.
[2]Jha R, Fouhse JM, Tiwari UP, Li L, Willing BP. 2019. Dietary fiber and intestinal health of monogastric animals. Frontiers in Veterinary Science. 6 (48):1-12.
[3] Miller Q. 2023. 10 Pet Obesity Statistics and Facts to Know in 2023 (Dogs, Cats and Other Pets).https://petkeen.com/pet-obesity-statistics-trends/#:~:text=Vets%20estimate%20that%20as%20many,they%27re%206%20months%20old [diakses pada 27 April 2023].
[4]de-Oliveira LD, Takakura FS, Kienzle E, Brunetto MA, Teshima E, Pereira GT, Vasconcellos RS, Carciofi AC. 2012. Fibre analysis and fibre digestibility in pet foods--a comparison of total dietary fibre, neutral and acid detergent fibre and crude fibre. Journal of Animal Physiological Animal Nutrition. 96(5):895-906.
[5]Wara A, Datz C. 2021. Cats and dietary fiber. Veterinary Focus. 24(3). https://vetfocus.royalcanin.com/en/scientific/cats-and-dietary-fiber.
0 Comments