Penulis: Shafira Salwa Salsabil
(sumber: canva.com)
Darah dalam feses kucing dapat menjadi hal yang sangat mengkhawatirkan.
Tidak jarang, Pet Mates akan merasa ketakutan saat pertama kali melihat darah di kotoran kucing.
Namun, gejala ini adalah sebuah petunjuk yang bermanfaat untuk mengetahui penyebab penyakit kucingmu!
Darah pada feses kucing dapat diakibatkan karena berbagai macam sumber penyakit, lalu apa saja sih penyebab dan bagaimana cara mengatasinya?
Warna Feses?
Pastikan pet mates memperhatikan warna feses kucingmu.
Feses normal idealnya berwarna kecokelatan, warna feses ini mengindikasikan bahwa kucingmu memiliki gerakan usus yang sehat! [1].
- Adanya darah berwarna kemerahan pada feses dapat diakibatkan karena kucingmu kesulitan dalam defekasi (saluran pencernaan bagian bawah). [1]
Ilustrasi feses dengan darah kemerahan (sumber: royalcanin.com)
Adanya darah berwarna kehitaman mengindikasikan bahwa kucingmu mengalami perdarahan internal pada saluran pencernaan bagian atas. [1]
Ilustrasi feses berwarna kehitaman (sumber: royalcanin.com)
Penyebab
Feses berdarah diakibatkan karena infeksi adalah masalah yang umum terjadi, terutama pada kitten yang hidup secara outdoor (diumbar) [2].
Berikut merupakan beberapa penyebab diare berdarah yang mungkin terjadi pada kucingmu:
Parasit
Pemeriksaan feses kucing menunjukkan adanya infeksi Giardia [2].
Parasit internal dapat menyebabkan gejala feses berdarah disertai diare pada kucing, seperti infeksi cacing Toxocara cati atau protozoa seperti Giardia duodenalis dan masih banyak jenis parasit lainnya [2].
Infeksi parasit dapat menyebabkan inflamasi dan perdarahan pada saluran pencernaan, sehingga menyebabkan defekasi berdarah pada kucing [2].
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain: menjaga kebersihan lingkungan, kontrol kesehatan rutin, dan menjaga kucing agar tetap di dalam rumah.
Baca selengkapnya mengenai Kenali Penyakit Helmintiasis atau Kecacingan pada Kucing di sini!
Virus
(sumber canva.com)
Diare berdarah akibat virus paling sering terlihat pada kitten dengan populasi kucing yang banyak dalam satu lingkungan. Hewan juga biasanya mengalami gejala lain seperti demam [2].
Feline Parvovirus/Panleukopenia adalah virus mematikan dengan tingkat kematian tinggi yang biasa menyerang kitten yang belum melakukan vaksinasi [2].
Virus ini akan tinggal dan memperbanyak diri pada usus, sehingga menyebabkan kerusakan usus [3].
Hal ini menyebabkan gangguan pencernaan seperti malabsorbsi dan peningkatan permeabilitas, sehingga gejala seperti diare berdarah dapat terlihat [3].
Bakteri
Infeksi bakteri biasanya terjadi pada kucing berumur kurang dari 6 bulan. Gejala yang timbul yaitu diare berlendir yang seringkali disertai dengan darah segar [2].
Riwayat perjalanan, mengonsumsi produk mentah, penggunaan antibiotik, kontak dengan hewan sakit dapat menjadi faktor risiko penyebaran penyakit [4].
Pada umumnya, hewan dapat sembuh dengan sendirinya dan tanpa pengobatan tertentu [4].
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dengan menggunakan disinfektan (alcohol based) dan menghindari konsumsi makanan mentah[4].
Penyakit Lainnya
Darah pada feses juga dapat ditemukan pada hewan yang kekurangan serat, enteritis, obstruksi intestinal, penyakit sistemik, toksin, colitis, dan masih banyak lagi [5].
Pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter hewan sangat penting untuk dilakukan, terutama jika kucing terlihat tidak sehat.
Jika kucingmu menunjukkan gejala ini, jangan panik dan segera bawa dia ke dokter hewan terdekat untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat!
Kesimpulan
Darah pada feses kucing merupakan gejala umum yang dapat disebabkan karena berbagai penyakit.
Biasanya gejala ini dapat timbul disertai dengan gejala lainnya seperti muntah atau diare [5].
Hal ini dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi, menjaga kebersihan lingkungan, kontrol kesehatan rutin, dan menjaga kucing agar tetap di dalam rumah.
Jangan lupa hubungi dokter hewanmu untuk mengetahui perawatan yang sesuai!
Referensi
[1] Royal Canin. What is your cat’s poop telling you?. Diakses dari https://www.royalcanin.com/us/cats/health-and-wellbeing/what-is-your-cats-poop-telling-you
[2] Cook, A.K. 2008. Feline Infectious Diarrhea. Top Companion Anim Med. 23(4): 169-176.
[3] Marlissa, F. C. M., I. N. Suartha, S. K. Widyastuti. 2022. Laporan Kasus: Penanganan Panleukopenia pada Kucing Kampung Usia Muda yang Belum Pernah Divaksinasi. Indonesia Medicus Veterinus. 11(4): 579 - 593.
[4] Marks, S.L., Rankin, S.C., Byrne, B.A., Weese, J.S. 2011. Enteropathogenic Bacteria in Dogs and Cats: Diagnosis, Epidemiology, Treatment, and Control. Journal of Veterinary Internal Medicine. 25(6): 1195-1208.
[5] Amstrong, J. 2013. GI Intervention: Approach to Diagnosis & Therapy of the Patient With Acute Diarrhea. Today’s Veterinary Practice.
0 Comments