Penulis: Viviana Anyaputri Tanurahardja
Pet mates pernah berpikir untuk memiliki seekor anjing German shepherd? Atau mungkin ada yang sudah memilikinya? Anjing German shepherd memang salah satu ras yang paling dicari secara universal, dipuji karena kecerdasannya yang tinggi dan kesetiaannya yang teguh.
![]() |
Sumber: Europosters |
EXOCRINE PANCREATIC INSUFFICIENCY (EPI)
![]() |
Ilustrasi organ pankreas pada anjing (iloveveterinary.com) |
Pankreas memiliki dua fungsi yang berbeda: (i) fungsi endokrin untuk mengatur kadar glukosa darah melalui sekresi hormon insulin dan glukagon ke dalam darah dan (ii) fungsi eksokrin dengan sekresi berbagai enzim ke dalam usus yang penting untuk pencernaan makanan. Exocrine pancreatic insufficiency (EPI) adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan fungsi eksokrin pankreas. Anjing yang terkena biasanya menunjukkan tanda-tanda klinis yang memengaruhi sistem gastrointestinal (GIT) seperti feses yang lembek serta peningkatan volume dan frekuensi buang air besar (Westmarck et al., 2003).
Hubungan ras anjing tertentu dengan banyak penyakit sangatlah penting untuk diketahui. Dengan pengetahuan tersebut, berbagai uji dapat diprioritaskan untuk mengonfirmasi atau menghilangkan kemungkinan penyakit pada awal diagnosis (Batchelor et al. 2007). EPI lebih sering terlihat pada ras anjing besar dan jarang pada ras kecil. Ras anjing German shepherd memiliki kecenderungan untuk mengalami EPI (Westmarck et al., 2010). EPI adalah penyakit yang dapat dikendalikan melalui pengobatan dan pengaturan pola makan, tetapi kepemilikan hewan yang tidak hati-hati dan tidak bertanggung jawab mengakibatkan penderitaan hewan yang tidak diinginkan (Rejitha and Soumya, 2014).
PENYEBAB
Data literatur menunjukkan bahwa proses patologis yang dapat menyebabkan EPI pada anjing meliputi pancreatic acinar atrophy (PAA), pankreatitis kronis, hipoplasia pankreas, dan neoplasia pankreas (Batchelor et al., 2007). PAA adalah penyakit degeneratif pankreas eksokrin dan merupakan penyebab paling umum dari EPI pada anjing German shepherd. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahwa PAA pada ras ini bersifat genetik (Clark et al., 2005).
TANDA KLINIS
Anjing dengan EPI yang disebabkan oleh PAA biasanya berumur dewasa muda (1-2 tahun), sedangkan anjing dengan EPI karena pankreatitis kronis seringkali berusia paruh baya hingga lebih tua tetapi bisa dari segala usia. Ras German shepherd umumnya lebih muda pada saat diagnosis dibandingkan anjing ras lain (Cyrus, 2011).
![]() |
GSD dengan penurunan berat badan (people.com) |
Tanda klinis akibat gangguan pencernaan dan malabsorpsi nutrisi akan muncul ketika lebih dari 90% fungsi eksokrin pankreas hilang (Singh et al., 2018). Tanda-tanda klinis meliputi muntah, depresi, dehidrasi, demam, nyeri perut, polifagia atau meningkatnya nafsu makan, penurunan berat badan, serta peningkatan volume feses (Singh et al., 2018).
DIAGNOSIS
Biopsi histopatologis diperlukan untuk mengonfirmasi penyebab yang mendasari EPI sehingga dalam banyak kasus biasanya diagnosis awal dibuat berdasarkan riwayat pasien, hasil laboratorium, dan/atau tes radiografi. EPI dapat dikonfirmasi dengan pengukuran kadar enzim lipase pankreas dengan uji pancreatic lipase immunoreactivity (PLI), kadar elastase pada feses dengan uji enzyme-linked immunosorbent assay, dan uji radiografi seperti X-Ray atau USG (Cyrus, 2011). Uji lain mungkin diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab dan komplikasi lainnya (Steiner, 2008).
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Sampai saat ini masih sedikit yang diketahui tentang patogenesis dan perkembangan EPI subklinis ke klinis. Maka hal yang dapat dilakukan untuk mencegah EPI pada anjing adalah dengan tidak membiakan hewan yang menderita EPI akibat PAA.
Untungnya, EPI adalah penyakit yang dapat diobati, dan dengan obat-obatan, anjing yang terkena dampak dapat menjalani kehidupan yang kurang lebih normal (Rejitha and Soumya, 2014). Dokter hewan yang telah mendiagnosis anjing dengan EPI akan memberikan beberapa pilihan terapi, yang terutama harus mencakup pemberian suplemen enzim pankreas, rekomendasi pakan, dan suplemen vitamin B12 atau kobalamin (Singh et al., 2018). Rawat inap mungkin diperlukan pada anjing yang juga sedang mengalami diabetes melitus yang membutuhkan terapi insulin (Cyrus, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
[1] Batchelor, D. J. et al. (2007). Breed associations for canine exocrine pancreatic insufficiency. Journal of Veterinary Internal Medicine, 21(2), pp. 207–214. doi:10.1111/j.1939-1676.2007.tb02950.x.
[2] Clark, Leigh Anne, et al. (2005). Linkage analysis and gene expression profile of pancreatic acinar atrophy in the German Shepherd Dog. Mammalian Genome, 16(12), pp. 955–962. doi:10.1007/s00335-005-0076-1
[3] Cyrus, Joseph. (2011). Exocrine Pancreatic Insufficiency in Dogs. Consultant on Call/NAVC Clinician’s Brief.
[4] Rejitha, J. & Soumya, S. (2014). Exocrine Pancreatic Insufficiency in a German Shepherd Dog - Case Report. International Journal of Science and Research, 3(6), pp. 2245–2246.
[5] Singh, A.K. et al. (2018). Exocrine pancreatic insufficiency in canines: An update. Journal of Entomology and Zoology Studies, 6(5), pp. 854–858. doi:10.18578/bnfc.286618066.
[6] Steiner, J. M. (2008). Exocrine pancreas. In Steiner JM (ed): Small Animal Gastroenterology, pp 294-299.
[7] Westermarck, E., & Wiberg, M. (2003). Exocrine pancreatic insufficiency in dogs. The Veterinary clinics of North America. Small animal practice, 33(5), pp. 1165–ix. doi:10.1016/s0195-5616(03)00057-3
[8] Westermarck, E., Saari, S.A. & Wiberg, M. E. (2010). Heritability of exocrine pancreatic insufficiency in German Shepherd dogs. J. Vet Intern Med, 24(2), pp. 450-452.
[9] Westermarck E, Wiberg M, Steiner J, Williams DA. (2005). Exocrine pancreatic insufficiency in dogs and cats. Ettinger, S.J. and Feldman, E.C. Textbook of Veterinary Internal Medicine.6th ed. St. Louis, Elsevier Saunders, pp. 1492-1495.
0 Comments