Penulis: Oriza Aleyda
“Kucing peliharaanku di rumah tiba-tiba muntah. Kira-kira kenapa, ya?”
Tidak jarang Pet Mates menanyakan ini ketika mendapati kucing kesayangan di rumah memuntahkan kembali makanannya atau memuntahkan cairan. Namun, muntahan kucing banyak jenisnya, loh! Yuk, baca lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kucing muntah berdasarkan bentuk dan warnanya!
(sumber: wagwalking.com)
Mengapa, sih, penting bagi Pet Mates untuk mengetahui perbedaan dari bentuk dan warna muntahan kucing?
Peristiwa muntah pada kucing dapat terjadi karena datangnya rangsangan dari saluran pencernaan atau sistem saraf pusat pada otak melalui area postrema, yaitu bagian dari otak yang memicu peristiwa muntah [1].
Mengamati bentuk dan warna muntahan tidak memberi diagnosa pasti terhadap masalah pencernaan yang dialami kucing, namun Pet Mates dapat lebih waspada terhadap adanya perubahan perilaku atau tingkat kesehatan pada kucing kesayangan, sehingga bisa dengan sigap membawa kucing Anda ke dokter hewan terdekat.
Perbedaan Bentuk dan Warna pada Muntahan Kucing
1. Muntah berbentuk silinder
(sumber: charitypaws.com)
Terkadang terdapat makanan dan cairan yang tidak dapat dicerna oleh kucing sehingga dimuntahkan kembali, proses ini disebut regurgitasi. Bedanya dengan muntah, regurgitasi tidak memerlukan kontraksi yang dilakukan oleh otot organ pencernaan. Biasanya muntah berbentuk silinder karena mengikuti bentuk esofagus dan prosesnya diiringi dengan batuk atau kesulitan bernapas [2]. Selain itu, muntah berbentuk silinder juga bisa berupa hairball atau gumpalan bulu kucing yang menumpuk di area esofagus yang masuk ke tubuh kucing karena kebiasaannya melakukan grooming.
2. Muntah bening atau air
(sumber: petforums.co.uk)
Muntah bening atau air menunjukan bahwa terdapat air berlebih dalam saluran pencernaan kucing yang dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi air yang diminum kucing [3]. Namun, perlu diperhatikan jika kucing Anda terlalu banyak atau sering minum air karena kebiasaan tersebut merupakan salah satu gejala dari diabetes melitus [4].
3. Muntah berbuih putih
(sumber: seniorcatwellness.com)
Ketika kucing Anda memuntahkan cairan berbuih putih, kemungkinan besar kucing tersebut muntah dengan perut kosong. Hal ini bisa terjadi ketika adanya inflamasi di bagian lambung atau usus yang bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Jika kucing Anda terlalu sering muntah atau terlihat adanya perbedaan perilaku, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter hewan sangat dianjurkan [5].
4. Muntah berwarna kuning
(sumber: animalwised.com)
Mirip dengan muntah berbusa, muntah berwarna kuning menunjukan perut kucing yang kosong ketika memuntahkan cairan empedu (bile). Hal ini dapat terjadi ketika kucing tidak makan selama 24 jam yang membuat perutnya kosong, jadi tidak ada makanan yang yang membantu kontraksi kantung empedu, sehingga cairan empedu dapat masuk kembali ke lambung atau usus halus dan kemudian dimuntahkan [3].
5. Muntah berwarna coklat
(sumber: betterwithcats.net)
Apakah makanan yang dimakan oleh kucing Pet Mates berwarna coklat dan kucing Anda dalam keadaan sehat? Jika iya, kemungkinan besar muntahan tersebut adalah sebagian makanan yang tidak dapat dicerna kucing dengan baik. Tapi, perlu diperhatikan secara saksama warna dan bentuk muntahannya karena muntahan coklat juga bisa menandakan pendarahan atau inflamasi di area mulut atau esofagus, serta indikasi adanya pendarahan internal dalam saluran pencernaan kucing [6]. Diperlukan pengamatan ahli dokter hewan untuk mendapatkan diagnosa pasti, jadi kalau terlihat perubahan pada perilaku dan kesehatan kucing, jangan lupa diperiksa ya, Pet Mates!
Tidak perlu panik ketika kucing Anda muntah, karena peristiwa ini sering terjadi pada kucing. Dengan memahami arti dari bentuk dan warna muntahan kucing Anda, diharapkan Pet Mates bisa lebih mudah dalam memahami kondisi kucing Anda. Namun, tentu saja peristiwa muntah pada kucing tidak bisa dianggap enteng karena penyebabnya beragam.
Walaupun kucing adalah hewan yang sering muntah, Pet Mates perlu tetap waspada terutama jika kejadian muntah terjadi dalam frekuensi tinggi dan sudah mengganggu keseharian kucing Anda. Jika peristiwa tersebut terjadi, jangan lupa periksakan kucing kesayangan Anda ke dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
Daftar Pustaka
[1] Batchelor DJ, et al. 2013. Mechanisms, causes, investigation and management of vomiting disorders in cats: a literature review. Journal of Feline Medicine and Surgery. 15(4): 237–265.
[2] Webb CB. 2023. Vomiting in cats - cat owners. Diakses pada 19 Juni 2023 di https://www.merckvetmanual.com/cat-owners/digestive-disorders-of-cats/vomiting-in-cats
[3] Meeks C. 2021. Why your cat is throwing up and what to do. Diakses pada 19 Juni 2023 di https://www.petmd.com/cat/symptoms/why-your-cat-throwing-and-what-do
[4] Cook AK. 2012. Monitoring methods for dogs and cats with diabetes melitus. Journal of Diabetes Science and Technology. 6(3): 491–495.
[5] Waynick L. 2022. What to do if your cat is vomiting white foam. Diakses pada 19 Juni 2023 di https://www.thesprucepets.com/what-to-do-if-your-cat-is-vomiting-white-foam-4768695
[6] Kucera T. 2023. What to do if your cat is vomiting up brown liquid. Diakses pada 19 Juni 2023 di https://www.thesprucepets.com/cat-vomiting-up-brown-liquid-4775185
0 Comments