Penulis: Viviana Anyaputri Tanurahardja
Kucing menggunakan berbagai cara sebagai alat untuk berkomunikasi. Meskipun sebagian besar komunikasi dilakukan dengan menggosokan tubuh atau mencakar, urine spraying juga kerap teramati oleh para pemilik paw kids.
Lantas, apakah pet mates tahu penyebab dari perilaku urine spraying? Apakah mereka hanya sedang berkomunikasi atau ada masalah kesehatan lebih besar yang berperan? Yuk, cari tahu lebih lanjut dalam artikel ini!
APA ITU URINE SPRAYING?
Urine spraying, atau disebut juga urine marking, biasanya digambarkan sebagai pengeluaran urin yang diarahkan pada permukaan vertikal saat kucing dalam posisi berdiri (Horwitz, 2019).
Urine spraying merupakan bagian normal dari perilaku kucing dan secara umum dapat dikategorikan sebagai penandaan seksual (untuk menarik pasangan) atau reaksional (terkait dengan ancaman terhadap lingkungan) (Dehasse, 1997). Hal ini ditunjukkan oleh kedua jenis kelamin yang didominasi 75% oleh jantan, semua ras, dan terjadi terlepas dari pensterilan, dengan sekitar 10% pejantan yang dikebiri dan 5% betina yang disteril menunjukkan perilaku tersebut (Frank et al, 1999).
URINE SPRAYING ATAU TANDA MASALAH KESEHATAN?
Sebaliknya, penyakit saluran kemih adalah pengalaman yang tidak diinginkan dan seringkali menyakitkan bagi hewan peliharaan. Telah teramati pada beberapa penelitian adanya potensi masalah medis terhadap perilaku urine spraying pada kucing. Suatu penelitian menemukan 38% kucing yang melakukan urine spraying memiliki kristaluria (Frank et al, 1999). Dikatakan juga bahwa gangguan pada kelenjar adrenal dapat menyebabkan perubahan kadar hormon stres atau testosteron, yang dapat memengaruhi perilaku jantan melalui perilaku urine spraying (Tynes et al, 2003).
Saat hewan mengalami penyakit saluran kemih dan menyebabkan mereka untuk buang air kecil atau pun besar di luar litter box, perilaku itu dapat disebut juga sebagai inappropriate toileting. Berikut cara membedakan antara urine spraying/marking dengan inappropriate toileting.
![]() |
| Sumber: todaysveterinarypractice.com |
KENALI TANDA MASALAH SALURAN KEMIH
Terdapat beberapa hal yang dapat diperhatikan di rumah jika kucing pet mates memiliki penyakit saluran kemih. Contohnya seperti adanya darah dalam urin, terlihat mengejan dan/atau mengeluarkan suara kesakitan saat buang air kecil, urin berbau tidak sedap, atau buang air kecil di dekat pintu atau di sekitar litter box (Yadav et al, 2003) (Kaul et al, 2019).
![]() |
| Kucing sedang mengejan (bocaparkanimalhospital.com) |
Selain itu, jumlah urin yang dikeluarkan hewan peliharaan dalam satu waktu dapat membantu membedakan jenis penyakit saluran kemih. Kucing yang mengalami peradangan pada saluran kemih bagian bawah, seperti kandung kemih atau uretra, mungkin sering buang air kecil dalam jumlah lebih sedikit (Gunn-Moore, 2003). Di sisi lain, kucing dengan penyakit ginjal mungkin buang air kecil dalam jumlah berlebih karena mereka tidak dapat menyaring urin dengan baik (Reynolds & Lefebvre, 2013).
Walaupun kemungkinan besar kucing dengan perilaku urine spraying tidak memiliki penyakit saluran kemih, terkadang sulit bagi pemilik untuk membedakan keduanya akibat perubahan perilaku kucing karena rasa sakit. Oleh karena itu, langkah terbaik adalah untuk mengajak paw kids kesayangan kalian ke dokter hewan untuk diagnosis yang tepat! #AyoKeDokterHewan
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PERILAKU URINE SPRAYING
Jika dokter hewan telah mendiagnosis tidak adanya kondisi medis yang menyebabkan kucing pet mates melakukan urine spraying, kalian dapat mempertimbangkan beberapa cara lain untuk mencegahnya terjadi lagi. (Today’s Veterinary Practice)
1) Gonadectomy/Sterilisasi
- Selain meningkatkan kualitas hidup, sterilisasi pada kucing sebelum mereka dewasa secara seksual pada usia 5 bulan terbukti dapat mencegah 90% masalah perilaku urine spraying (Cat Hospital of Brampton).
2) Minimalisir Pemicu Stress
-Perubahan jadwal aktivitas atau makan
-Kucing di dalam atau pun luar rumah
-Renovasi di sekitar rumah
3) Modifikasi Lingkungan
-Membuat lingkungan yang nyaman
-Manajemen baik untuk makanan, minum, dan litter box
-Sediakan objek untuk scratching atau facial rubbing
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bradshaw JWS. (1992). The Behaviour of the Domestic Cat. Wallingford: CAB International; 240.
[2] Dehasse J. (1997). Feline urine spraying. Applied Animal Behaviour Science; 52:365–371.
[3] Frank DF, Erb HN, & Houpt KA. (1999). Urine spraying in cats: presence of concurrent disease and effects of pheromone treatment. Applied Animal Behaviour Science; 61:263–272.
[4] Gunn-Moore, D (2003). Feline lower urinary tract disease. Journal of Feline Medicine and Surgery 5, 133–138. doi:10.1016/S1098-612X(02)00129-8
[5] Horwitz, Debra F. (2019). Common feline problem behaviors: Urine spraying. Journal of Feline Medicine and Surgery, 21(3), 209–219. doi:10.1177/1098612X19831203
[6] Kaul, Elisabeth; Hartmann, Katrin; Reese, Sven; & Dorsch, Roswitha. (2019). Recurrence rate and long-term course of cats with feline lower urinary tract disease. Journal of Feline Medicine and Surgery. doi:10.1177/1098612X19862887
[7] Reynolds BS & Lefebvre HP. (2013). Feline CKD: Pathophysiology and risk factors -- what do we know?. Journal of Feline Medicine and Surgery, 15(1 Suppl), 3–14. doi:10.1177/1098612X13495234
[8] Tynes VV, Hart BL, Pryor PA, et al. (2003). Evaluation of the role of lower urinary tract disease in cats with urine-marking behavior. J Am Vet Med Assoc; 223: 457–461.
[9] Yadav SN, Ahmed N, Nath AJ, Mahanta D, & Kalita MK. (2020). Urinalysis in dog and cat: A review. Veterinary World, 13(10), 2133–2141. https://doi.org/10.14202/vetworld.2020.2133-2141



0 Comments