Kucing Ga Urinasi: Haruskah Aku Khawatir?

  Sumber: Canva  

Jawaban singkatnya IYA! Ini tandanya ada sesuatu yang tidak beres dan kucing Anda harus segera dibawa ke dokter hewan!  

Penyebab gangguan saluran kemih termasuk:  
1. Feline Idiopathic Cystitis (FIC) 

3. Feline Lower Urinary Tract Disease (FLUTD) 

4. Urolithiasis 


Menurut literatur Summers (2019), peningkatan konsentrasi mineral dapat menyebabkan pembentukan kristal dan batu di kandung kemih, ginjal, ureter, atau uretra. Ini dapat menghasilkan pembentukan urolit (Urolithiasis) yang dapat menyebabkan obstruksi saluran. Urolit terbentuk ketika terjadi perubahan pada pH urin. Dua jenis urolit pada kucing yang paling umum ditemukan adalah struvit dan kalsium oksalat (CaOx). 


Struvit dan Kalsium Oksalat pada Kucing 

Seringkali, kucing yang tidak urinasi merupakan tanda adanya penyumbatan pada saluran kemihnya. Struvit adalah sejenis kristal kandung kemih yang terdapat pada anjing dan kucing. Struvit adalah mineral urin yang terdiri dari magnesium, amonium, dan fosfat. Mereka adalah zat yang umum ditemukan dalam urin dan dalam konsentrasi yang sangat tinggi dapat mengikat membentuk kristal yang mengiritasi kandung kemih kucing dan menyebabkan peradangan 

  • Struvit 

Kristal struvit biasanya ditemukan dalam urin dan tidak memiliki arti penting. Namun, masalah terjadi ketika kristal-kristal ini berikatan dengan lendir, dapat membentuk sumbatan pada saluran kemih sebagian atau seluruhnya. Pada skenario yang buruk, kristal-kristal ini menggumpal membentuk urolit, yang merupakan istilah medis untuk batu kandung kemih. Menurut Drobatz & Costello (2010), urolit tercatat terjadi pada 21% kucing dengan tanda klinis Feline lower urinary tract disease (FLUTD). Urolit yang paling umum pada kucing termasuk struvit dan kalsium oksalat (CaOx). 

  • Kalsium Oksalat 

Meskipun penyebab pasti CaOx masih belum diketahui, penyakit ini biasanya terjadi pada kucing jantan tua yang berusia sekitar 8-12 tahun (Grauer, 2015). Kucing domestik jantan rambut pendek (DSH), rambut sedang (DMH) dan rambut panjang (DLH) tampaknya 1,4 kali lebih mungkin mengembangkan urolit CaOx dibandingkan urolit struvit, sedangkan kucing ras murni jantan dan betina (misalnya, kucing Persia, Himalaya, Burma, ragdoll) muncul beresiko untuk keduanya (Houston & Moore, 2009). Kucing lebih mungkin terkena batu oksalat jika urinnya mengandung kalsium dan oksalat tingkat tinggi dalam darah (O'Kell et al., 2017). 

Sangat penting untuk tahu bahwa penyumbatan saluran kemih dapat terjadi karena jenis urolit ini dan ini merupakan keadaan darurat medis. Jika kucing Anda tidak bisa urinasi, Anda harus segera pergi ke dokter hewan. Menurut Summers (2019), jika penyumbatan aliran urin tidak teratasi dalam waktu 3 sampai 6 hari, kucing akan mati. 


Jika Kristal Struvit Normal, Mengapa Kucing Bisa Membentuk Batu? 

 
Gambar kristal struvit (panah ganda) dan kalsium oksalat (panah tunggal) dalam sampel urin yang dikumpulkan dari kucing jantan domestik rambut pendek (DSH), yang berusia 6 tahun 
(Bartges, 2016) 


Dalam kebanyakan kasus, penyebab pembentukan urolit tidak dapat ditentukan, meskipun penelitian menunjukkan bahwa secara eksperimental, diet tinggi magnesium menghasilkan urolit struvit pada kucing. Kucing yang obesitas dan lebih tua (>2 tahun) tampaknya cenderung mengalami pembentukan urolit. Beberapa ras misalnya kucing Burma, Himalaya, dan Persia memiliki prevalensi urolit kalsium oksalat yang lebih besar. Kucing yang membentuk urolit biasanya memiliki urin pekat dengan pH yang terlalu basa atau terlalu asam. (Musim panas, 2019) 


Gejala Klinis 

Struvit dan CaOx menyebabkan peradangan dan iritasi yang signifikan pada dinding kandung kemih. Tanda-tanda biasanya meliputi: 


  • Polyuria (Sering urinasi): Kucing akan sering merasa ingin urinasi. Namun, hanya dapat mengeluarkan sedikit atau tidak ada urin. Tekanan dan ketidaknyamanan saat ingin buang air kecil tidak akan berkurang. 
  • Mengejan saat urinasi: Kristal mungkin telah membentuk batu yang menghalangi sebagian atau seluruh uretra, sehingga sangat tidak nyaman bagi kucing Anda untuk urinasi.  
  • Hematuria (Darah dalam urin): Kristal dapat mengiritasi dan menyebabkan inflamasi pada dinding kandung kemih sehingga menyebabkan pendarahan. Akibatnya, urin kucing akan mengandung darah. 

  • Urinasi di luar kotak kotorannya: Kucing mungkin menghindari kotak kotorannya karena dapat menimbulkan rasa sakit saat duduk di kotak kotorannya. Hal ini menyebabkan kucing buang air kecil di tempat lain, misalnya di lantai atau karpet. 
  • Menjilat area genital secara berlebihan: Tekanan urolit dan rasa sakit saat urinasi dapat memicu kucing menjilat alat kelaminnya secara berlebihan untuk menghilangkan rasa tidak nyaman. 
  • Lesu dan penurunan nafsu makan: Jika kristal membentuk batu, bisa terjadi inflamasi pada ginjal sehingga menyebabkan kucing depresi dan lesu. Hal ini juga mengakibatkan kucing tidak mau makan. 

(Summers, 2019; Grauer, 2015) 


Jika kucing Anda kesulitan urinasi dan terdapat juga salah satu gejala di atas, segera dibawa kucing ke dokter hewan. Dokter hewan akan melakukan pemeriksaan dan membuat diagnosis yang tepat untuk kucing Anda. #AyoKeDokterHewan 


Diagnosa 

Text Box 

Gambar radiografi dari kucing dengan beban kristal struvit yang besar 
(Tefft et al., 2021) 

 

Gambar radiografi kucing jantan domestik rambut pendek (DSH) dengan satu urolit kalsium oksalat. 
(Bartges, 2016) 

Radiografi dan USG  

Radiografi dan USG penting dalam diagnosa penyumbatan saluran kemih, terutama pada kucing yang mengalami masalah yang berulang, karena membantu mengidentifikasi ukuran, bentuk, dan lokasi batu; ini juga dapat membantu menentukan pilihan pengobatan. Urolit kalsium oksalat biasanya merupakan urolit yang warnanya paling opaque (warnanya tidak memiliki kemampuan ditembus Cahaya) di antara semua urolit, dan biasanya mudah diamati pada radiografi film biasa. Urolit struvit kurang warna opaque dibandingkan urolit kalsium oksalat (Grauer, 2015). Menurut VCA Animal Hopitals, kristal ini biasanya terlihat seperti batu halus atau kerikil di dalam kandung kemih. 

Urinalisis 

Urinalisis dilakukan untuk mengevaluasi konsentrasi urin (tingkat pH) dan adanya infeksi atau kristal. pH urin umumnya lebih tinggi dengan batu struvit (>pH7) dan lebih rendah dengan batu kalsium oksalat (<pH7) (Drobatz & Costello, 2010). Pada pemeriksaan mikroskopis kemungkinan terdapat sel darah merah yang disebabkan oleh iritasi pada dinding kandung kemih, sel darah putih yang berhubungan dengan peradangan dan adanya peningkatan jumlah struvit. 

Uji darah  

Hitung darah lengkap atau complete blood cell count (CBC) dan kimia serum biasanya dianjurkan. Uji-uji ini akan menilai kesehatan kucing secara keseluruhan dan dapat menyingkirkan kondisi medis lain yang mungkin berkontribusi terhadap tanda-tanda kesulitan urinasi. Beberapa kucing dengan batu oksalat memiliki kadar kalsium darah tinggi, yang dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah (O'Kell et al., 2017). 

Pengobatan dan Pencegahan 

Medis 

Jika kucing masih dapat urinasi meskipun menderita penyumbatan, maka situasinya sering kali dapat diatasi dengan pengobatan dan penyesuaian pola makan (Summers, 2019). 

 

Royal Canin® Urinary S/O 
(Sumber: Royal Canin)  

Royal Canin® Urinary S/O adalah makanan kucing yang direkomendasi oleh dokter hewan (Veterinary Nutrition). Khusus dalam melarutkan kristal struvit dan mencegah pembentukan urolit kalsium oksalat. Dengan menggunakan metodologi RSS, ini menurunkan risiko pembentukan kristal struvat. Dengan indeks S/O eksklusif, ia mendukung kesehatan saluran kemih dengan menciptakan lingkungan yang tidak mendukung pembentukan urolit. Terdapat dalam bentuk kering dan basah yang membantu meningkatkan asupan air pada kucing Anda.  

 
Sumber: Canva 

Jika mempertimbangkan perilaku alami kucing, sebagian besar asupan air harian mereka berasal dari mangsanya (kelembaban 70-75%) dan kucing telah beradaptasi dengan situasi padang pasir dimana air tidak selalu tersedia.. Hal ini mengakibatkan respons yang lambat terhadap perubahan keadaan hidrasinya. Dengan air yang kurang, urin kucing akan menjadi terlalu pekat. Ini akan meningkatkan risiko pembentukan urolit. Jadi, memastikan diet dengan kelembapan tinggi adalah salah satu cara untuk mencegah pembentukan struvit (Buckley et al., 2011). Artinya, peting untuk memastikan kucing Anda banyak minum air. Anda bisa meletakkan mangkuk air yang diisi air bersih dan segar di sekitar rumah untuk mendorong banyak minum air. 

Bila tidak ada obstruksi, pengobatan yang kurang invasif menggunakan disolusi medis dianjurkan untuk kristal struvit, namun urolit CaOx tidak dapat dilarutkan. Oleh karena itu, intervensi pembedahan seringkali diperlukan untuk menghilangkan obstruksi dan mencegah cedera renal lebih lanjut. (Aronson, 2020) 

Pembedahan 

 

Gambar pemasangan kateter uretra pada kucing betina 
(Musim panas, 2019) 

Urolit Oksalat (CaOx) sampai saat ini diketahui merupakan jenis batu yang tidak dapat larut baik menggunakan intervensi nutrisi maupun pengobatan, jadi diperlukan intervensi pembedahan untuk mengatasi penyumbatan tersebut. Open-end feline catheter yang lembut dan nontraumatik akan dimasukkan ke dalam uretra kucing dan dibilas kembali dengan larutan saline atau larutan Ringer laktat untuk memulihkan aliran urin (Summers, 2019). 

Selain itu, pembedahan cystotomy juga mungkin disarankan oleh dokter hewan untuk menghilangkan urolit CaOx di kandung kemih. Prosedur ini dilakukan dengan anestesi umum. Cystotomy adalah prosedur pembedahan pada kandung kemih, dimana sayatan dibuat melalui dinding abdomen kucing ke dinding kandung kemih untuk menghilangkan urolit (Aronson, 2020).  

Diet yang sesuai dan peningkatan asupan air dapat mencegah kekambuhan, namun dalam beberapa kasus, urolit masih akan muncul. Kucing akan memerlukan pemeriksaan ulang secara rutin agar dokter hewan dapat memantau urin kucing dan memastikan urin berada dalam parameter yang diinginkan. Pemeriksaan ulang secara teratur juga memungkinkan kekambuhan di masa depan dapat dideteksi secara dini dan pengobatan mungkin lebih efektif. 


Referensi: 


Aronson, L. R. (2020). Upper urinary tract urolithiasis. Vet. Focus-Renal Disease, 30, 39-45. 

Bartges, J. W. (2016). Feline calcium oxalate urolithiasis: risk factors and rational treatment  
approaches. Journal of Feline medicine and Surgery, 18(9), 712-722. 

Buckley, C. M., Hawthorne, A., Colyer, A., & Stevenson, A. E. (2011). Effect of dietary water  
intake on urinary output, specific gravity and relative supersaturation for calcium  
oxalate and struvite in the cat. British journal of nutrition, 106(S1), S128-S130. 

Drobatz, K. J., & Costello, M. F. (Eds.). (2010). Feline emergency and critical care  
medicine (Vol. 132). Wiley-Blackwell. 

Grauer, G. F. (2015). Feline struvite & calcium oxalate urolithiasis. Todays Vet Pract, 5(5), 14- 
20. 

Houston, D. M., & Moore, A. E. (2009). Canine and feline urolithiasis: examination of over 50  
000 urolith submissions to the Canadian veterinary urolith centre from 1998 to  
2008. The Canadian veterinary journal, 50(12), 1263. 

O’Kell, A. L., Grant, D. C., & Khan, S. R. (2017). Pathogenesis of calcium oxalate urinary  
stone disease: species comparison of humans, dogs, and cats. Urolithiasis, 45(4), 329- 
336. 

Summers, A. (2019). Common Diseases of Companion Animals. Elsevier Health  
Sciences. 

Tefft, K. M., Byron, J. K., Hostnik, E. T., Daristotle, L., Carmella, V., & Frantz, N. Z. (2021).  
Effect of a struvite dissolution diet in cats with naturally occurring struvite  
urolithiasis. Journal of Feline Medicine and Surgery, 23(4), 269-277. 

VCA Animal Hospitals. (2023). Struvite Bladder Stones in Cats. Diakses pada 23 September  
2023 dari Struvite Bladder Stones in Cats | VCA Animal Hospitals (vcahospitals.com) 

Post a Comment

0 Comments