Penulis: Oriza Aleyda
(Sumber: muirfieldanimalhospital.com)
Memelihara anak kucing di rumah dapat menjadi suatu kebahagiaan tersendiri bagi Pet Mates karena gerak-gerik dan tubuh kecil menggemaskan anak kucing. Selain pemenuhan nutrisi yang baik, dibutuhkan juga kondisi lingkungan yang sehat untuk mendukung pertumbuhan anak kucing. Yuk, simak artikel berikut untuk mengetahui lingkungan yang baik untuk pertumbuhan anak kucing!
Menurut AAFP (American Academy of Family Physicians) dan ISFM (International Society of Feline Medicine), terdapat 5 pilar lingkungan sehat untuk kucing, termasuk anak kucing. Berikut adalah kelima pilar tersebut (Ellis et al. 2013).
1. Memberikan lingkungan yang aman
Untuk mendukung tumbuh kembang anak kucing, diperlukan lingkungan yang bersih dan terbebas dari penyebab stress, seperti suara bising, keberadaan hewan lain, atau gangguan dari anak kecil. Diperlukan area tempat tinggal anak kucing yang tidak dipenuhi barang atau keberadaan hewan lain agar mengurangi kemungkinan terjadinya kompetisi antar hewan serta adanya ruang gerak yang lebih luas untuk memudahkan aktivitas hewan (Herron dan Buffington 2010).
(Sumber: petsathome.com)
2. Menyediakan berbagai kebutuhan kucing di sekitar lingkungan
Agar pertumbuhan anak kucing dapat berlangsung dengan baik, Pet Mates perlu melengkapi kebutuhan utama dari kucing, seperti makanan, air, area toilet, area mencakar, area bermain, dan area beristirahat atau tidur. Anak kucing biasanya memiliki preferensi makanan yang serupa dengan induknya, namun hal ini dapat berubah seiring dengan pertumbuhannya. Penting bagi Pet Mates untuk mengamati kebiasaan makan anak kucing agar dapat memberi makanan yang sesuai. Selain itu, keberadaan area toilet atau litter box perlu diletakkan di tempat yang jauh dari makanan dan minuman, serta diletakkan di tempat yang tidak banyak gangguan untuk memberikan anak kucing Anda ketenangan agar tidak terganggu saat buang air (Herron dan Buffington 2010).
Sebagai hewan yang aktif, anak kucing Anda juga memerlukan tidur dan istirahat. Secara umum, kucing menyukai tempat yang nyaman dan jauh dari gangguan, seperti bantal atau kasur yang empuk. Akan lebih baik lagi jika rumah Anda dapat menyediakan beberapa tempat yang dapat anak kucing Anda gunakan untuk beristirahat, terutama tempat yang sunyi dan tenang (Herron dan Buffington 2010).
(Sumber: vets4pets.com)
3. Memberi kesempatan bagi kucing untuk bermain dan mengekspresikan perilaku predator alami.
Anak kucing merupakan hewan yang aktif dan gemar bermain, sehingga diperlukan beberapa jenis mainan atau sumber hiburan yang dapat menstimulasi keaktifan anak kucing. Jenis hiburan dapat diganti setelah beberapa waktu untuk memberi rasa ketertarikan baru pada anak kucing Anda (Herron dan Buffington 2010). Perlu diperhatikan bahwa mainan yang diberikan pada anak kucing Anda perlu sesuai dengan ukuran tubuhnya agar tidak dapat melukai (Ellis et al. 2013).
Tidak hanya hiburan yang memadai, anak kucing memerlukan area yang cukup luas di dalam rumah untuk mengekspresikan perilaku alaminya yang dapat ditunjukkan dari bermain, seperti mengawasi, mengejar, menangkap, dan menggigit. Selain itu, kucing secara umum memiliki naluri untuk mencakar, sehingga jangan heran kalau anak kucing Anda memiliki kebiasaan mencakar kursi! Untuk mencegah kerusakan pada barang, Pet Mates dapat memberikan scratching post atau barang khusus yang dapat digunakan anak kucing Anda sebagai tempat mencakar (Herron dan Buffington 2010).
(Sumber: shutterstock.com)
4. Membuat interaksi antara manusia dan kucing yang positif, konsisten, dan dapat diprediksi.
Ketika anak kucing berusia 2-7 minggu,penting untuk membiasakan interaksi antara anak kucing dan manusia karena dapat berefek pada perkembangannya. Kucing yang berinteraksi dengan manusia pada periode penting ini akan tumbuh dengan kemampuan menghadapi stress yang lebih baik, tidak banyak menunjukan rasa takut terhadap manusia, dan dapat mempelajari instruksi lebih baik. Salah satu bentuk interaksi antara manusia dan anak kucing yang dapat dilakukan adalah bermain karena dibandingkan dengan kucing dewasa, anak kucing lebih aktif, terutama saat bermain, (Ellis et al. 2013).
(Sumber: kittencoalition.org)
5. Menyediakan lingkungan yang ramah terhadap penciuman kucing.
Anak kucing belajar beradaptasi dengan berbagai jenis bau menggunakan penciumannya dari usia muda. Pet Mates dapat membiasakan kucing untuk mencium berbagai bau di sekitarnya agar Paw Kids Anda dapat beradaptasi dengan baik ketika dihadapkan dengan berbagai jenis bau berbeda seiring dengan pertumbuhannya. Anak kucing Anda akan menjadi semakin toleran terhadap berbagai bau dan adanya perubahan bau di lingkungan (Ellis et al. 2013).
(Sumber: pixabay.com)
Berdasarkan poin-poin tersebut, apakah rumah Anda sudah menjadi rumah yang ramah anak kucing? Perlu diingat bahwa anak kucing rentan terkena penyakit dan sensitif terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga Pet Mates perlu memastikan dan mengawasi secara giat kondisi anak kucing Anda. Jika kelima pilar lingkungan sehat untuk anak kucing Anda sudah terpenuhi namun terlihat adanya gejala-gejala abnormal atau sakit pada anak kucing Anda, jangan lupa periksakan ke dokter hewan kesayangan Anda!
Daftar Pustaka
Ellis SLH, Rodan I. Carney HC, Heath S, Rochlitz I, Shearburn LD, Sundahl E, WEstropp JL. 2013. AAFP and ISFM feline environmental needs guidelines. Journal of Feline Medicine and Surgery. 15: 219–230.
Herron ME dan Buffington CAT. 2010. Environmental enrichment for indoor cats. Compend Contin Educ Vet. 32(12): E4.
0 Comments