Nasi untuk Pencernaan Kucing: Baik atau Buruk?

 Penulis: Oriza Aleyda

(sumber: bbcgoodfood.com) 

 

Maraknya topik diskusi seputar pemberian makanan pada hewan kesayangan kerap bermunculan di berbagai media sosial. Salah satu pertanyaan populer di antara Pet Mates adalah, “Apa boleh memberi nasi sebagai makanan kucing?” Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut! 

 

Nasi putih adalah makanan pokok bagi kebanyakan masyarakat Asia, termasuk Indonesia. Kandungan energi dan karbohidrat tinggi pada nasi dapat memberi efek kenyang walaupun harganya cukup terjangkau (Mukti et al. 2018). Namun apakah kucing boleh mengonsumsi nasi sebagai makanan sehari-hari layaknya manusia? Apakah nasi dapat memberi efek tertentu pada saluran pencernaan kucing? 

 

Nasi bersifat non-toxic pada kucing, sehingga tidak akan berdampak buruk pada kesehatan jika diberikan dalam jumlah sedikit. Namun, perlu diingat bahwa nasi tidak memberi nutrisi tambahan karena kandungan yang ada dalam nasi tidak termasuk ke dalam kebutuhan nutrisi utama seekor kucing. Kandungan karbohidrat yang tinggi dalam nasi malah berisiko pada kesehatan kucing, termasuk kesehatan pencernaan. 

 

 

(sumber: cooking.nytimes.com) 

 

Sebagai karnivora obligat, saluran pencernaan kucing diciptakan untuk mencerna daging, bukan makanan asal nabati seperti nasi. Berbeda dengan manusia yang membutuhkan karbohidrat dalam kadar tinggi, tubuh kucing lebih membutuhkan asupan protein seperti asam amino esensial taurin untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya (Williams-Retz dan O’Brien 1990). Ketika nasi diberikan pada kucing dalam jumlah yang banyak, saluran pencernaan kucing akan kesulitan mengolah karbohidrat dalam kadar yang tinggi. 

 

Karbohidrat yang terkandung dalam makanan komersial kucing, seperti pada dry food, sudah diproses sedemikian mungkin sehingga mudah dicerna oleh kucing. Namun, karbohidrat dalam kadar tinggi, seperti pada pemberian nasi dalam jumlah besar, akan lebih sulit dicerna oleh tubuh kucing. Ketika saluran pencernaan tidak menyerap karbohidrat dengan sempurna di usus halus, maka sisa dari karbohidrat tersebut akan menjadi bahan olahan bagi mikroba yang bertugas memfermentasi sisa makanan di kolon. Hal ini dapat meningkatkan konsentrasi keasaman pada kolon/ usus besar dan kotoran serta menurunkan pH pada kotoran, sehingga dapat menyebabkan diare dan kembung (Verbrugghe dan Hesta 2017). 

 

Eits, sebentar dulu! Nasi tidak selamanya buruk untuk kucing, kok! Faktanya, tubuh kucing masih bisa mengolah dan membutuhkan karbohidrat. Bentuk karbohidrat yang terdapat dalam makanan komersial kucing adalah starch atau pati yang biasanya diperoleh dari berbagai bahan kaya karbohidrat, termasuk nasi (Zhang et al. 2023). Dalam saluran pencernaan kucing, pati sendiri memiliki peran menjadi substrat yang akan diolah dan dapat memengaruhi kondisi mikroba saluran pencernaan pada proses metabolisme tubuh (Wernimont et al. 2020).  

 

 

(sumber: vets4pets.com) 

 

Nasi sebagai bahan makanan komersial diolah sebaik mungkin sehingga dapat dicerna oleh tubuh kucing dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi. Hal ini dilakukan agar konsumsi karbohidrat kucing tidak melebihi kebutuhan dan dapat menghindarkan kucing dari risiko obesitas atau diabetes mellitus yang dapat terjadi kalau kucing mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat. Bahkan, jika dibandingkan dengan kentang, singkong, ubi, dan gandum, pati yang berasal dari nasi adalah sumber karbohidrat yang paling mudah dicerna oleh tubuh kucing (Zhang et al. 2023).  

 

Dari berbagai informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemberian nasi secara langsung dalam jumlah banyak tidak direkomendasikan karena tubuh kucing tidak dapat mengolah karbohidrat dalam berkadar tinggi seperti pada nasi putih karena berisiko menimbulkan masalah pencernaan. Namun, kandungan karbohidrat yang terdapat pada makanan komersial, bahkan jika berasal dari nasi, lebih aman dikonsumsi karena tubuh kucing, termasuk sistem pencernaannya, masih membutuhkan karbohidrat walaupun dalam kadar yang lebih rendah. Jika Pet Mates ingin mengetahui lebih lanjut soal pemberian makanan yang baik untuk pencernaan kucing, Pet Mates dapat berkonsultasi dengan dokter hewan. 

 

Daftar Pustaka: 

Mukti KSA, Rohmawati N, Sulistiyani S. 2018. Analisis kandungan karbohidrat, glukosa, dan uji daya terima pada nasi bakar, nasi panggang, dan nasi biasa. Jurnal Agroteknologi. 12(01): 90-99. 

 

Verbrugghe A dan Hesta M. 2017. Cats and carbohydrates: The carnivore fantasy? Veterinary Sciences. 4(4): 55. 

 

Wernimont SM, Radosevich J, Jackson MI, Ephraim E, Badri DV, MacLeay JM, Jewell DE, Suchodolski JS. 2020. The effects of nutrition on the gastrointestinal microbiome of cats and dogs: Impact on health and disease. Frontiers in Microbiology. 11: 1-24. 

 

Williams-Retz L dan O’Brien S. 1990. The role of taurin in feline well being. Iowa State University Veterinarian. 52(1): 23-26. 

 

Zhang S, Ren Y, Huang Y, Wang Y, Dang H, Shan T. 2023. Effects of five carbohydrate sources on cat diet digestibility, postprandial glucose, insulin response, and gut microbiomes. Journal of Animal Science. 101: skad049. 

Post a Comment

0 Comments