By: Gusti Ayu Illiyin Putri Santosa
Hai
Pet Mates, pernah mendengar mengenai ketombe pada anjing? hal ini
mungkin terdengar asing, namun sebenarnya hal ini kerap kali terjadi. Seperti
halnya manusia, ketombe dapat memberikan ketidaknyamanan pada anjing dan
penting untuk memahami penyebab dan gejalanya agar dapat mengatasinya dengan
tepat. Ketombe pada anjing disebabkan oleh
peningkatan produksi minyak oleh kelenjar sebaceous, yang seharusnya melindungi
dan menutrisi kulit[1]. Peningkatan minyak ini dapat mengiritasi
kulit dan menyebabkan pengelupasan yang lebih banyak dari biasanya[1].
Penyebab Ketombe Pada
Anjing:
1. Makanan yang tidak
mengandung nutrisi yang diperlukan atau berkualitas tinggi yang dibutuhkan
anjing Pet Mates seperti kekurangan kandungan protein,
vitamin, mineral, asam lemak dan nutrien lain yang bisa menjaga kesehatan kulit[1].
2. Kulit yang terlalu
kering dan sensitif yang biasanya disebabkan oleh lingkungannya[1]. Pergantian
rambut musiman adalah hal yang umum terjadi pada banyak ras anjing. Namun,
ketika mereka berada di lingkungan dengan suhu ekstrem baik panas atau dingin,
ini dapat memicu respons pada kulit mereka yang mengganggu produksi minyak
alami, yang pada akhirnya dapat menyebabkan ketombe. Sebagai contoh, ternyata suhu lingkungan yang
sangat tinggi dapat dengan cepat mengeringkan kulit anjing lho Pet
Mates!
3. Parasit
Ketombe juga dapat
menandakan adanya infestasi parasit. Kutu dan tungau Cheyletiella semuanya
dapat menghasilkan ketombe dengan hidup di dalam bulu dan merangsang kulit[2]. Ini dapat mendorong
anjing Pet Mates untuk menggaruk dan menyebabkan reaksi kulit. Tungau
Cheyletiella secara khusus dapat menyebabkan kulit mengelupas dalam bentuk sisik,
yang bisa mengakibatkan rasa gatal, ketombe, dan bahkan kerontokan bulu[2]. Jika ketombe dibiarkan bulu menjadi
mudah rontok karena anjing sering menggaruk bagian kulit.
Source:
https://www.fourpaws.com/
Cara Mendeteksi Ketombe
Pada Anjing[1]
Pet Mates akan
melihat kulit anjing Pet Mates terlihat kering dan mungkin terasa
teriritasi atau meradang. Pet Mates juga akan melihat bintik-bintik
putih menempel pada bulu mereka, yang kemungkinan akan terlepas di tempat tidur
mereka atau di pakaian Pet Mates. Tergantung pada tingkat keparahan dan
penyebab ketombe, Pet Mates mungkin juga akan melihat adanya keropeng,
kerontokan bulu yang abnormal, kebotakan yang tidak beraturan, serta
tanda-tanda garukan atau rasa gatal. Ketombe pada anjing sering kali terjadi
pada anak anjing, terutama pada ras dengan bulu sedang atau panjang, serta
memiliki risiko tertentu.
Cara Mengatasi Masalah Ketombe Pada
Anjing[1]
Jika Pet Mates
melihat anjing Pet Mates terus-menerus mengalami ketombe, gatal-gatal,
garukan, dan masalah kulit lainnya, penting bagi Pet Mates untuk
berkonsultasi dengan dokter hewan. Meskipun ketombe sering terjadi, dokter
hewan Pet Mates pasti ingin menyingkirkan masalah lain seperti dermatitis
atopik seperti alergi nutrisi. Mereka akan melakukan pemeriksaan dan tes serta
memberi perawatan yang tepat untuk hewan peliharaan Pet Mates, yang
sangat penting dalam kasus parasit. Pet
Mates juga dapat secara proaktif mengatasi ketombe pada
anjing Pet Mates dengan cara mengatasinya melalui perawatan dari luar maupun
dari dalam.
Perawatan dari luar:
·
Grooming
yang rutin. Pet Mates
bisa menggunakan shampo khusus yang sesuai untuk anjing Pet Mates.
Hindari penggunaan shampo manusia yang tidak cocok digunakan anjing, hal ini
karena kulit manusia lebih asam sehingga produk yang lembut pun dapat
mengeringkan kulit anjing.
·
Keringkan bulu setelah memandikan.
·
Menjaga lingkungannya pada suhu yang
nyaman.
Perawatan dari dalam:
·
Berikan makanan yang kaya nutrisi untuk
kulit dan bulu.
·
Bicarakan
dengan dokter hewan tentang melengkapi makanan anjing Pet Mates dengan
minyak ikan untuk meningkatkan kesehatan kulit anjing Pet Mates
sekalian!
References:
[1] Royal Canin. Dog dandruff
and dry skin.
https://www.royalcanin.com/us/dogs/health-and-wellbeing/dog-dandruff-and-dry-skin
(diakses 16 Februari 2024)
[2] Kumar, M. et al. (2014)
‘Cheyletiellosis in dogs and its therapeutic management-reports of 3 cases’, Indian
Veterinary Journal, 91(1), pp. 67–68.
0 Comments