Pemeriksaan Kebuntingan pada Hewan, Perlukah?

by: Jacyntha Orinetha


Gambar 1. Pemeriksaan USG (brentwood-animal-hospital.com)

Pemeriksaan kehamilan pada manusia pasti sering kita dengar ya Pet Mates, dimana ibu yang sedang hamil akan rutin ke dokter untuk berkonsultasi dan sesekali mendapatkan gambaran janin menggunakan Ultrasonografi (USG). Nah, bagaimana dengan pemeriksaan kebuntingan pada anjing dan kucing? Perlukah sebenarnya pemeriksaan kebuntingan itu?


Kebuntingan pada Anjing dan Kucing

Kebuntingan pada anjing biasanya berlangsung selama 56 hingga 66 hari (rata-rata 63 hari) (Eldregde et al., 2007). Sedangkan kebuntingan pada kucing rata-rata berlangsung selama 63 hingga 69 hari (Eldredge et al., 2008). Beberapa perubahan yang mungkin dialami oleh anjing dan kucing kita yang sedang bunting antara lain morning sickness atau muntah dan tidak napsu makan selama beberapa hari, puting susu dan payudara yang membesar, serta tubuh bagian perut akan membesar (Eldredge et al., 2007; Eldredge et al., 2008).


Gambar 2. Ilustrasi kebuntingan anak anjing hari ke-35 (Eldredge et al., 2007)

Nah, salah satu langkah untuk memastikan kesehatan kebuntingan anjing dan kucing kita adalah melalui pemeriksaan kebuntingan ke dokter hewan. Tujuannya adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan secara menyeluruh, termasuk mendeteksi kemungkinan adanya abnormalitas pada kebuntingan hewan, sehingga bisa segera ditangani lebih lanjut. Apa saja sih yang bisa dapatkan selama pemeriksaan kebuntingan hewan?

1. Pemeriksaan Kesehatan Umum

Dalam pemeriksaan kebuntingan hewan, dokter hewan tentu pertama-tama akan memeriksa kondisi fisik dari anjing dan kucing kita. Dokter hewan akan menanyakan mulai dari kondisi kesehatan sebelum perkawinan dan kebuntingan, waktu kawin, hingga perubahan-perubahan fisik dan tingkah laku yang dialami oleh hewan kita. Dokter hewan kemudian akan merekomendasikan beberapa tindakan atau kegiatan yang bisa kita lakukan untuk mendukung kebuntingan mereka.


Gambar 3. Kucing bunting (abubibolabu from Pixabay)


2. Konsultasi

Selain itu, kita bisa pula melakukan konsultasi terkait langkah-langkah pemeliharaan anjing dan kucing kita baik selama hingga setelah kebuntingan. Konsultasi ini bertujuan untuk memastikan kesehatan dan kenyamanan mereka, mulai dari rekomendasi nutrisi yang tepat, beberapa aturan seperti penghentian penggunaan obat-obatan tertentu selama masa kebuntingan, hingga pengaturan lingkungan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka (Eldredge, et al., 2007). Selain itu, kita juga dapat melakukan konsultasi terkait pemeliharaan anak-anak anjing dan kucing setelah lahir, mulai dari nutrisi mereka, tempat tinggal, masa sapih, hingga vaksinasi (baca lebih banyak tentang vaksinasi di sini: Vaksinasi: Investasi Jangka Panjang). Dokter hewan juga mungkin akan merekomendasikan sterilisasi dengan berbagai pertimbangannya (baca lebih banyak tentang sterilisasi di sini: Cegah Pyometra dengan Sterilisasi Hewan Peliharaanmu).


3. USG

Dokter hewan juga bisa merekomendasikan pengamatan kebuntingan melalui Ultrasonografi (USG), untuk memantau kebuntingan lebih lanjut pada anjing dan kucing. USG ini aman digunakan karena tidak menggunakan radiasi, dan dapat dipakai mulai kebuntingan hari ke 16 pada kucing dan hari ke 24 pada anjing, dimana mulai terlihat kantong (vesikel amnion) yang berbentuk bola kehitaman dengan massa jaringan berbentuk koma di dalamnya. Pada hari ke 16-25, detak jantung fetus juga mulai bisa dideteksi. Hari ke 32-36 pergerakan fetus mulai bisa diamati, sedangkan rangka tubuh mulai terlihat pada hari ke 35. USG juga dapat mendeteksi detak jantung pada fetus. Akan tetapi, USG kurang bisa digunakan untuk mendeteksi jumlah anak dalam kandungan (akurasi hanya 65%), kecuali pada kasus anak yang sedikit dan tersebar di abdomen. USG juga bisa digunakan untuk mendeteksi abnormalitas pada kebuntingan, misalnya kemungkinan distokia (kesulitan melahirkan). (Kustritz, 2010)



Gambar 4. Gambaran USG kantong amnion pada awal kebuntingan anjing (Kustritz, 2010).


Nah Pet Mates, ternyata pemeriksaan kebuntingan pada hewan juga perlu dan penting ya! Selain untuk memantau kesehatan janin, Pet Mates juga bisa melakukan konsultasi terkait pemeliharaan dan kesehatan anjing dan kucing kita. Selain itu, kita juga dapat membantu melakukan deteksi dini terhadap abnormalitas dan penyakit supaya bisa segera ditangani lebih lanjut. Jadi, jangan ragu lagi untuk memeriksakan kebuntingan hewan ke dokter hewan secara rutin ya, karena pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan!

#AyokeDokterHewan #JanganTungguSakit



Referensi

Eldredge, D.M., Carlson, L.D., Carlson, D.G., Giffin, J.M. 2007. Dog Owner’s Home Veterinary Handbook, 4th Ed. New Jersey: Howell Book House.

Eldredge, D.M., Carlson, D.G., Carlson, L.D., Giffin, J.M. 2008. Cat Owner’s Home Veterinary Handbook, 3rd Ed. New Jersey: Howell Book House.

Kustritz, M.V.R. 2010. Clinical Canine and Feline Reproduction: Evidence-based Answers. USA: Blackwell Publishing.

Post a Comment

0 Comments