by: Jacyntha Orinetha
Gambar 1. Kucing makan (pixabay.com/birgl)
Sebagai manusia, makanan kita berasal dari berbagai sumber bahan pakan, bukan? Selain untuk menghindari kejenuhan akan rasa, kita menganggap bahwa bahan yang berbeda-beda akan saling melengkapi dari segi nutrisinya. Karena pemahaman ini, banyak pet owner yang menganggap bahwa hewan pun sama seperti manusia. Kita menganggap bahwa memberikan variasi jenis pakan dapat menghindari anjing-kucing kita dari malnutrisi[1].
RESEP RUMAHAN ALA INTERNET
Saat ini banyak sekali resep-resep pakan rumahan untuk anjing dan kucing yang beredar di internet dengan mencampurkan berbagai bahan yang ada, mulai dari pemberian kaldu, telur, hati ayam, dan masih banyak lagi. Alasannya beragam, selain bisa menghindari malnutrisi karena menggunakan berbagai bahan pakan[1], bahan yang digunakan juga mudah didapat, lebih mudah dicerna, dan disukai oleh hewan[2]. Alasan ini mungkin tidak salah, namun apakah Pet Mates yakin bahwa resep ini sudah sesuai dengan kebutuhan nutrisi dari anjing-kucing kita?
Gambar 2. Ilustrasi resep internet (unsplash.com/anniespratt)
Seringkali, resep yang beredar itu hanya berdasarkan preferensi pribadi saja. Dengan mencampurkan berbagai bahan yang tersedia di sekitar, banyak pet owner menganggap resep tersebut sudah memenuhi kebutuhan nutrisi. Kenyataannya, resep-resep tersebut belum tentu memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, karena belum melalui penghitungan khusus[1]. Banyak resep untuk anjing yang pada akhirnya menggunakan terlalu banyak protein, namun kurang akan kalori, vitamin, dan mineral, ataupun justru terlalu banyak mengandung mineral tertentu, misalnya fosfor, dari yang dibutuhkannya. Sedangkan resep untuk kucing banyak yang ternyata mengandung bahan-bahan yang tidak dapat terdigesti dengan baik, misalnya minyak sayur, atau kurang mengandung sumber energi dan lemak[1].
SISA PAKAN MANUSIA
Gambar 3. Anjing disuapi makan (pexels.com/Maksim-Goncharenok)
Sisa pakan manusia juga sering dijadikan pakan sehari-hari bagi anjing-kucing kita, mulai dari tulang, sayur, irisan lemak, remahan roti, saos, maupun sisa daging, dan tak jarang sisa pakan manusia ini dijadikan pakan sehari-hari untuk anjing-kucing[1]. Banyak pula yang beralasan bahwa anjing-kucingnya sangat senang dan selalu semangat setiap diberikan sisa pakan ini. Padahal, kandungan dari pakan ini belum tentu jelas, dan apabila diberikan berlebihan secara terus-menerus, terutama karena faktor rasa kasihan, dikhawatirkan justru dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada hewan, misalnya obesitas karena kebanyakan kalori. Oleh karena itu, pemberian sisa pakan ini sebaiknya tidak melebihi 10% dari total pakan utamanya (pet food), ya! Selain itu, perlu kita pastikan juga bahwa pakan tersebut tidak mengandung zat-zat berbahaya bagi hewan, misalnya adalah bawang[1,3].
RAW FOOD
Gambar 4. Raw food (closevetclinic.com)
Ada lagi nih alternatif menurut internet: pemberian pakan mentah (raw food). Dengan klaim lebih natural dan tradisional, saat ini pemberian pakan mentah baik yang benar-benar mentah maupun yang sudah diformulasikan sebagai campuran bahan pakan juga diminati masyarakat. Padahal, raw food ternyata memiliki kandungan nutrisi yang kurang seimbang juga loh, Pet Mates! Selain itu, raw food juga berbahaya karena dapat mengandung bakteri patogen[1]
(selengkapnya tentang raw food: Raw Food Sebagai Pet Food: Pertimbangkan Matang-Matang!)
Perlu Pet Mates ketahui, bahwa setiap individu anjing-kucing memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, baik karena faktor usia, aktivitas, maupun kondisi kesehatan masing-masing. Oleh karena itu, sebenarnya resep-resep yang beredar itu tidak dapat digunakan oleh semua individu anjing-kucing. Untuk itu, sebaiknya Pet Mates melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan supaya mengetahui secara pasti kebutuhan nutrisi anjing-kucing kita. Selain itu, akan lebih baik juga apabila hewan yang diberikan pakan rumahan ini diperiksakan ke dokter hewan setiap 6 bulan sekali untuk mengevaluasi pakan yang diberikan[2].
MIX FEEDING
Nah Pet Mates, salah satu alternatif yang bisa kita ambil adalah pemberian pet food, yang sudah diformulasikan khusus melalui penelitian ilmiah terkait kandungan nutrisinya. Apakah Pet Mates pernah mendengar istilah mix feeding? Metode ini merupakan salah satu cara pemberian pakan pada anjing dan kucing, dengan cara mencampurkan pakan basah (wet food) dengan pakan kering (dry food)[2,5]. Nah, ini hanya berlaku pada pet food komersial ya, Pet Mates, bukan untuk dicampur-campur dengan bahan lain seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Gambar 5. Mix feeding (royalcanin.com)
Wet food akan membantu anjing-kucing kita mendapatkan hidrasi yang cukup dari kandungan airnya yang tinggi, serta meningkatkan kesukaannya terhadap pakan karena aromanya yang menyengat[1]. Sedangkan dry food akan lebih banyak berperan dari segi nutrisinya, karena mengandung bahan kering yang lebih banyak daripada wet food[1]. Oleh karena itu, proporsi yang baik dalam mix feeding ini adalah dry food:wet food = 3,5:1[4], agar tidak menimbulkan overfeeding (pakan berlebih) yang justru menyebabkan obesitas atau gangguan lainnya.
Nah Pet Mates, sekarang sudah lebih paham kan mengenai beberapa cara pemberian pakan? Semuanya pada akhirnya akan kembali ke pilihan Pet Mates, oleh karena itu, yuk jadi pet owner yang bertanggung jawab!
REFERENSI
[1] Hand, M.S., Thatcher, C.D., Remillard, R.L., Roudebush, P., Novotny, B.J. 2010. Small Animal Clinical Nutrition, 5th Edition. US: Mark Morris Insitute.
[2] Fascetti, A.J. and Delaney, S.J. 2012. Applied Veterinary Clinical Nutrition. UK: Wiley-Blackwell.
[3] WSAVA. 2018. Frequently Asked Questions & Myths. Canada: WSAVA Global Nutrition Committee.
[4] Royal Canin. Mix Feeding Your Dog. URL: https://www.royalcanin.com/us/dogs/health-and-wellbeing/mixed-feeding-your-dog, diakses 18 Agustus 2021.
[5] Gallagher, A. 2020. 5 Dos and Don’ts for Mixing Your Pet Food. URL: https://www.petmd.com/blogs/thedailyvet/agallagher/2014/october/5-dos-and-donts-mixing-your-pets-food-32070, diakses 18 Agustus 2021.
0 Comments