Obesitas Pada Anjing: Ancaman Kesehatan yang Tersembunyi

By: Hay Yan Xiang

Gambar 1. Anjing obesitas
[Source: Canva.com]

Halo Pet Mates! Tahukah Anda bahwa anjing yang kelebihan berat badan sangat umum akhir-akhir ini sehingga terlihat normal. Obesitas pada anjing adalah masalah kesehatan yang berkembang yang memengaruhi jutaan anjing di seluruh dunia. Sejujurnya: Anjing gemuk tidak lucu atau suka diemong. Mereka tidak senang atau nyaman, mereka anjing sakit.

Kabar baiknya adalah obesitas anjing adalah penyakit yang dapat dicegah, dan dengan perawatan dan perhatian yang tepat, kita dapat membantu Paw Kids untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan menghindari risiko kesehatan terkait.

Apakah anjing saya terlalu gemuk?

Gambar 2. Body Condition Score (BCS) anjing [1]

Sama seperti kita, Paw Kids juga memiliki versi BMI yang disebut Body Condition Score (BCS). Pada manusia, Body Mass Index (BMI) adalah ukuran yang menggunakan tinggi dan berat badan untuk mengetahui apakah berat badan sehat. [10] Untuk hewan kesayangan, skor kondisi tubuh (BCS) dinilai dengan mengevaluasi seberapa mudah tulang rusuk dipalpasi tanpa harus memberikan tekanan yang berlebihan pada hewan yang berdiri.

Berikut cara mudah mengevaluasi skor kondisi tubuh anjing dengan skala 1-9. BCS 4-5 dianggap tepat, jadi apa pun yang lebih besar dari 5 dianggap kelebihan berat badan dan apa pun yang kurang dari 4 dianggap kurus. [1]

Gerakkan tangan Anda dengan lembut di sepanjang sisi tulang rusuk, Anda seharusnya dapat merasakan tulang rusuk anjing dengan mudah, tetapi tidak melihat setiap tulang rusuknya. Lihat dari atas, anjing Anda seharusnya memiliki lekukan pinggang atau jam pasir di depan pinggulnya. Jika dilihat dari samping, bagian perut harusnya terselip di depan kaki belakangnya. [1]

Konsekuensi Obesitas Anjing

Dengan menggunakan berat badan sebagai panduan, anjing dianggap kelebihan berat badan jika beratnya 10-20% di atas berat badan idealnya. Mereka dianggap obesitas jika berat badannya lebih dari 20% di atas berat badan idealnya. Obesitas memperpendek umur anjing dan meningkatkan kemungkinan terserang penyakit. Berikut beberapa risiko yang ditimbulkan oleh obesitas: 

Gambar 3. Osteoartritis pada anjing [8]

Osteoartritis:  Osteoartritis adalah penyakit degenerasi sendi yang menyebabkan kerusakan permanen pada tulang rawan yang memberikan bantalan pada sendi. Tergantung pada persendian yang terkena, Anda mungkin melihat anjing pincang, sensitif terhadap sentuhan karena radang sendi, atau bahkan keengganan untuk bergerak karena rasa sakit yang luar biasa.

Perkembangan lemak tubuh dalam jumlah berlebihan dan peningkatan berat badan dapat menyebabkan tekanan pada persendian. Stres yang berlebihan ini mengarah pada perkembangan degenerasi sendi dan menimbulkan rasa sakit [2].

Menurut uji klinis yang diterbitkan pada tahun 2010, anjing yang mengalami obesitas bahkan dapat memperoleh manfaat meskipun hanya sedikit penurunan berat badan. Anjing obesitas yang mengalami osteoartritis menunjukkan penurunan ketimpangan akibat penurunan berat badan mulai dari 6,10%. [6]

Kompromi pernapasan: Lemak yang berlebihan adalah seperti jaket yang terlalu ketat di sekitar dada anjing. Lemak di perut mendorong diafragma ke depan dan mencegah paru-paru mereka mengembang secara normal. Hal ini membuat anjing sulit untuk menarik napas dalam-dalam dan menyebabkan kekurangan oksigen, sehingga menyebabkan mereka bernapas lebih keras dan lebih cepat [3]. Hal ini akan menyebabkan masalah lain – hipertermia.

Gambar 4. Terengah-engah merupakan indikasi hipertermia pada anjing [9]

Hipertermia: Anjing obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena heat stroke atau juga disebut hipertermia. Ini karena isolasi ekstra yang dimiliki lemak tubuh membuatnya lebih rentan terhadap efek suhu tinggi. Metode utama anjing mendinginkan suhu tubuhnya yang meningkat adalah dengan terengah-engah. Jika anjing yang obesitas tidak dapat bernapas dengan baik selama suhu normal, maka saat suhu lingkungan naik, mereka tidak dapat membuang panas berlebih dengan efisien [4].

Diabetes Mellitus: Insulin adalah hormon yang dibutuhkan untuk memindahkan glukosa dari aliran darah ke dalam sel, dimana akan digunakan sebagai sumber energi. Lemak tubuh ekstra menyebabkan resistensi insulin pada anjing seperti halnya pada manusia [5]. Tanpa insulin yang cukup, kadar glukosa darah anjing naik ke zona berbahaya sementara selnya kekurangan glukosa. Ketika lemak dipecah sebagai sumber energi, tubuh menghasilkan badan keton. Pada jangka panjang, badan keton dalam aliran darah membuat tubuh terlalu asam (diabetic ketoacidosis). Asidosis berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan otot, gagal jantung, kerusakan ginjal dan bahkan kematian [5].

Apa yang dapat saya lakukan?

Langkah pertama jika Anda curiga anjing Anda menderita obesitas adalah berkonsultasi dokter hewan untuk mendapatkan diagnosa yang benar. Dokter hewan juga dapat memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi tentang cara menggurangkan berat badan anjing berdasarkan lingkungan, kondisi, dan perilakunya.

Gambar 5. Royal Canin® Satiety

[Source: www.royalcanin.com]

Setelah teridentifikasi bahwa anjing Anda memang kelebihan berat badan atau obesitas, penting untuk menyesuaikan pemberian makanan khusus untuk menurunkan berat badan menggunakan pola makan, porsi, dan frekuensi makan tertentu. Ada diet yang diformulasikan untuk membantu penurunan berat badan pada anjing, seperti Royal Canin® Satiety. Jumlah makanan sebaiknya dikurangi secara bertahap untuk menghindari malnutrisi dalam jangka panjang.

Mirip dengan es krim dan permen pada manusia, camilan atau treats harus diberikan untuk acara-acara khusus (seperti saat latihan) dan kita harus sadar akan jumlah yang diberikan. Camilan tidak boleh lebih dari 10% dari keseluruhan intake calorie anjing kita, namun kita dapat memilih camilan yang lebih sehat untuk hewan peliharaan kita.

Gambar 6. Olahraga adalah cara baik untuk membantu Paw Kids menurun berat badan
[Source: canva.com]

Olahraga tidak hanya baik untuk Paw Kids—tetapi juga baik untuk kita! Jika anjing Anda tidak terlalu aktif, berjalan kaki 10–15 menit sehari adalah awal yang baik. Anda dapat meningkatkan panjang dan frekuensi berjalan secara bertahap.

Aktivitas lain seperti scent work dan dog agility juga merupakan bentuk olahraga yang bagus. Anda dapat menyembunyikan camilan di sekitar rumah atau menggunakan mainan interaktif untuk bermotivasi anjing bergerak. Jadilah kreatif, cobalah berbagai aktivitas, dan yang terpenting, buatlah aktivitas itu menyenangkan dan positif bagi anjing Anda. [7]

Sekarang Anda tahu cara mengidentifikasi body condition score (BCS) anjing anda dan memahami bahayanya obesitas, saatnya untuk menjaga kesehatan mereka dengan baik. Selalu berkonsultasi dengan dokter hewan anda untuk menetapkan tujuan penurunan berat badan yang sesuai. #AyoKeDokterHewan

Referensi

[1] Jean, H., & Yarnall, C. (2014). Paleo Dog: Give Your Best Friend a Long Life, Healthy Weight, and

Freedom from Illness by Nurturing His Inner Wolf. Rodale.

[2] Schulz, K. (2006). The Pet Lover's Guide to Canine Arthritis & Joint Problems. Elsevier Health

Sciences.

[3] Packer, R., & O'Neill, D. (Eds.). (2021). Health and welfare of brachycephalic (flat-faced)

companion animals: a complete guide for veterinary and animal professionals. CRC Press.

[4] Hall, E. J., Carter, A. J., & O’Neill, D. G. (2020). Incidence and risk factors for heat-related illness

(heatstroke) in UK dogs under primary veterinary care in 2016. Scientific reports, 10(1), 9128.

[5] Cline, M. G., & Murphy, M. (Eds.). (2019). Obesity in the Dog and Cat.

[6] The effect of weight loss on lameness in obese dogs with osteoarthritis https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20237844/

[7] Enrichment for Senior Dogs https://veterinarypartner.vin.com/default.aspx?pid=19239&catId=102897&id=10506122

[8] Understanding Arthritis in Dogs and Cats https://tevavetclinic.co.za/2020/06/05/understanding-arthritis-in-dogs-and-cats/

[9] Why is my dog panting at night? 9 warning signs https://dogsbestlife.com/dog-health/panting-at-night/

[10] Kim, S. Y. (2016). The definition of obesity. Korean journal of family medicine37(6), 309-309.

Post a Comment

0 Comments