Batu Saluran Kemih atau Urolithiasis Pada Anjing

Penulis : Cinta Sabrina Pratiwi


(Sumber : thesprucepets.com) 

     Anjing merupakan salah satu hewan kesayangan yang dekat dengan manusia serta pemilik akan memberikan perhatian terhadap kebutuhan anjing yang selalu dipenuhi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Kecintaan terhadap anjing seringkali membuat pemilik memberikan makanan yang sama dengan makanan yang dikonsumsinya. Komposisi makanan yang kurang tepat dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh anjing tersebut. Selain itu, pola pemberian pakan juga dapat berpengaruh terhadap pH urin, volume urin, dan konsentrasi urin yang dapat menyebabkan terbentuknya presipitasi mineral, seperti urolit yang terdiri atas berbagai mineral. Salah satu masalah kesehatan yang terjadi pada anjing karena ketidakseimbangan nutrisi adalah urolithiasis. 

Apa itu Urolithiasis? 

    Urolithiasis adalah penyakit yang disebabkan adanya urolit (batu), kristal ataupun sedimen yang berlebihan dalam saluran urinaria. Sama seperti batu manusia, batu kristal ini bisa berada dimanapun dalam saluran urinasi di anjing, meliputi ginjal, uretra, ataup bisa ditemukan di kandung kemih (Fossum, 2002). Urolith adalah bentukan mineral yang umumnya tersusun oleh struvite, kalsium oksalat, kalsium fosfat, asam urat, dan cystine pada urin. Urolith ini terbentuk di dalam saluran kemih dalam berbagai bentuk dan jumlah, tergantung pada infeksi, pengaruh diet/konsumsi dan gentika  (Koesharyono, 2008). 

    Adanya urolit didalam saluran kemih dapat menyebabkan iritasi, akibatnya saluran tersebut rusak dan ditemukan darah bersama urin yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada anjing. Pembentukan urolith dimulai dari ginjal yang kemudian terbawa melalui ureter dan terakumulasi di vesika urinaria.  

Jenis Jenis Urolith Pada Anjing 

Adapun jenis-jenis urolith pada anjing menurut Bartges et al., (1999) adalah antara lain: 

Urolith struvite, berbentuk bulat atau persegi, yang biasanya ditemukan pada pelvis renalis, ureter, vesika urinaria, atau urethra. Berwarna putih, kuning sampai coklat, agak keras dan rapuh, jika digerus hancur seperti kapur, permukaannya halus, atau kasar tanpa tonjolan. Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya urolith struvite adalah urine bersifat katalis, konsentrasi mineral yang meingkat dan faktor genetik. 

 (Sumber : https://www.vetlexicon.com/canis/surgery-soft-tissue/articles/urolithiasis/) 


Urolith cystine, berbentuk bulat atau oval, biasanya kecil permukaannya halus, tersusun dari asam amino cystine, empuk, mudah dihancurkan, berwarna krem kekuningan, kuning kehijauan sampai coklat. 

(Sumber : https://www.vetlexicon.com/canis/surgery-soft-tissue/articles/urolithiasis/) 


Urolith urate, urolith ini berbentuk bulat atau oval, permukaannya halus, biasanya kecil, berlapis lapis konsentris seperti kulit telur, mudah pecah, berwarna kuning kecoklatan sampai kehijauan. 

 (Sumber : https://www.vetlexicon.com/canis/surgery-soft-tissue/articles/urolithiasis/) 


Urolith kalsium oksalat, urolith ini berbentuk bulat atau oval, tersuusUn dari kalsium oksalat, dan sering mengandung kalsium fosfat, biasanya kecil sangat keras dan rapuh (mudah pecah, permukaannya ada yang halus atau tidak beraturan), berwarna krem sampai coklat, tetapi dapat berwarna hijau kecoklatan. 

(Sumber : https://www.vetlexicon.com/canis/surgery-soft-tissue/articles/urolithiasis/) 

    Jenis mineral yang paling umum di jumpai dalam urolith anjing adalah struvite dan urolit yang mengandung kalsium (kalsium oksalat dan kalsium fosfat). Meskipun beberapa mineral khusus dapat menjadi unsur predominan dari suatu kalkuli, tetapi kebanyakan kalkuli komposisinya terdiri dari campuran beberapa unsur mineral. Kadang-kadang inti urolit tersusun dari suatu jenis kristal (struvite), tetapi lapisan luarnya tersusun dari kristal-kristal lain yang berbeda. 

Penyebab Urolithiasis 

Faktor utama yang mengatur pembentukkan urolit pada urolithiasis yaitu : 

  • Makanan, konsumsi makanan yang banyak mengandung magnesium secara berlebihan akan menyebabkan tingginya penyerapan magnesium yang bersifat basa, sehingga memicu terbentuknya kristal struvite. Selain itu, penggantian merek makanan juga berpengaruh karena berkaitan dengan perubahan nafsu makan hewan yang terkena. Jika nafsu makan meningkat, mineral tertentu yang masuk melalui makanan juga meningkat (Tion et al., 2014). 
  • Konsumsi air, status hidrasi akan menurunkan konsentrasi urin sehingga menurunkan risiko terbentuknya urolithiasis.  
  • Genetik, kasus urolithiasis pada  anjing small breed (Toy poodle, Jack  russel  terrier, Maltese, Pekingese, Pomeranian dan Pug)  terjadi  akibat kalsium  oksalat  pada  jantan  dan  betina  berupa  struvit (Houston dan Moore, 2009). Breed anjing yang sering mengalami urolitiasis adalah German shepherd, Mongrel dan Spitz.  Kemudian  disusul  jenis  anjing  Doberman, Labrador, Dalmatian, Pomeranian dan Boxer (Fromsa dan Saini, 2019). 

Gejala Klinis Urolithiasis 

Gejala klinis urolithiasis yang muncul pada anjing  yaitu : 

  • Urin berdarah (hematuria) 
  • Adanya rasa sakit saat urinasi (stranguria) dengan frekuensi urin rendah 
  • Hematuria (ada darah dalam urin) terjadi karena bergeseknya urolit pada dinding vesika urinaria, sehingga merusak jaringan yang menyebabkan perdarahan dan peradangan pada vesika urinaria.  
  • Adanya urolit pada vesika urinaria dan uretra juga dapat mengakibatkan obtruksi (penyumbatan) sehingga memicu terjadinya rasa nyeri yang sangat pada saat hewan melakukan urinasi. (Brown, 2013) 

Pencegahan Uroilithiasis 

    Pencegahan yang penting agar tidak terkena urolithiasis pada paw kids adalah konsumsi minum yang cukup atau pemberian ad libitum (disediakan terus menerus). Karena jumlah minum dapat menurunkan konsentrasi urin dan meningkatkan volume urin. Serta selalu membawa rutin Paw Kids ke dokter hewan untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada kesehatan Paw Kids! 

    Konsumsi makanan juga sangat memengaruhi penyakit ini dengan pemberian makanan diet tinggi lemak, rendah protein dan kalium dapat meminimalkan pembetnukan kristal struvite. Karena protein yang tinggi dapat meningkatkan konsentrasi urean dan NH4 dalam urin. Selain iut, diet tinggi protein, kalium, natrium, serat, kalsium, fosfor, dan magnesium dapat meminimalkan pembentukan kristal kalsium oksalat (Lecharoensuk et al., 2001). Seperti produk Royal Canin Canine Urinary S/O merupakan makanan lengkap untuk anjing penderita penyakit saluran urinari. Produk ini merupakan produk rekomendasi dari dokter hewan yang mana produk ini : 

  • Membantu melarutkan semua jenis batu 
  • Rendah RSS yang mana membantu menurunkan konsentrasi ion yang berkontribusi terhadap pembentukan kristal struvite dan kalsium oksalat 
  • Mengencerkan urin, proses ini kemungkinan lebih kecil membentuk batu struvite dan kalsium oksalat 
  • Rendah magnesium, mengurangi magnesium yang menjadi komponen alami kristal struvite. 

(Sumber : https://www.royalcanin.com/my/dogs/products/vet-products/urinary-so-wet) 


Referensi :  

Bartges, J. W., Osborne, C. A. dan Lulich, J. P. (1999). Methods for evaluating treatment of uroliths. Vet Clin North Am: Small Anim Practice. 29(1): 45. 

Brown dan Scott, A. (2013). Urolithiasis in Small Animals. http://www.merckmanuals.com/vet/urinary_sistem/noninfectious_diseases_of_the_urinary_sistem_in_small_animals/Urolithiasis_in_small_animals (diakses 24 September 2023). 

Fossum, T. W. (2002). Small Animal Surgery, ed 2 nd Mosby, St. Lois London. Philandelphia, Toronto.  

Fromsa, A., Saini, N. S. dam Rai, T. S. (2011). Diagnosis, prediction and mineral analysis of uroliths in canines. Global Veterinaria, 7 (6): 610-617.  

Houston, D. M. dan Moore, A. E. P. (2009). Canine and feline urolithiasis: Examination of over 50 000 urolith submissions to the Canadian Veterinary Urolith Centre from 1998 to 2008. The Canadian Veterinary Journal, 50 (12): 1263-1268. 

Koesharyono, C. (2008). Penanganan Kasus Urolithiasis pada Anjing. http://www.anjingkita.com/ (diakses 24 September 2023). 

Lekcharoensuk, S., Osborne, C. A., Lulich, J. P., Pusoonthornthum, R., Kirk, C. A., Ulrich, L. K., Koehler, L. A., Carpenter, K. A. dan Swanson, L. L. (2001). Association between dietary factors and calcium oxalate and magnesium ammonium phosphate urolothiasis in cats. J. Am. Vet. Med. Assoc, 219(9): 1228 – 1237. 

Palestine, Wardhani, H. C. P., Rstijono, E. H. M., Hermawan, I. P., Desiandura, K. dan Sulangi, V. Y. (2022). Operasi pengangkatan batu kantung kemih pada anjing mini pomeranian. Studi Kasus. Acta Veterinaria Indonesia. 

Tion, M. T, Vorska, J. D. dan Saganuwan, S. A. (2015). A review on urolithiasis in dogs and cats. Bulgarian Journal of Veterinary Medicine, 18(1): 1-18. 

Men, Y. V. dan Arjentina, I. P. G. Y. (2018). Laporan kasus: urolithiasis pada anjing mix rottweiler. Indonesia Medicus Veterinus, 7(3): 211-218. 

Post a Comment

0 Comments