Kenali Salah Satu Penyakit Jantung Paling Umum Pada Anjing: Degenerative Mitral Valve Disease

Penulis: Viviana Anyaputri Tanurahardja

Cavalier King Charles Spaniels
Sumber: britannica.com
Penyakit katup mitral pada anjing adalah penyakit jantung anjing yang paling umum ditemukan oleh dokter hewan, yaitu 75% dari semua masalah jantung anjing (Keene et al., 2019). Penyakit ini juga dikenal sebagai Degenerative mitral valve disease (DMVD). Diperkirakan sekitar 3.5% dari semua anjing yang mengunjungi praktik dokter hewan akan menderita penyakit katup mitral pada suatu waktu (Mattin et al., 2015), dan kejadiannya meningkat seiring bertambahnya usia anjing
Tingkat kejadian penyakit ini menjadikan hal yang penting bagi Pet Mates untuk mengetahui tentang apa penyakit ini hingga bagaimana dokter hewan mengobatinya. Yuk, simak lebih lanjut!

DEGENERATIVE MITRAL VALVE DISEASE
Katup mitral, atau mitral valve, terletak di antara bilik jantung kiri atas (atrium kiri) dan bilik jantung kiri bawah (ventrikel kiri). Katup mitral yang sehat menjaga darah bergerak ke arah yang benar pada waktu yang tepat. 
Pada hewan yang menderita DMVD, katup mitral mengalami perubahan degeneratif seperti penebalan dan prolaps yang mencegah katup menutup dengan baik, dengan kata lain, selanjutnya akan menyebabkan katup bocor (regurgitasi mitral) > pembesaran jantung dan gagal jantung kongestif (CHF) > pernafasan dan batuk > aritmia (irama jantung tidak teratur) > kelemahan dan kolaps.
Ilustrasi anatomi jantung
Sumber: rvc.ac.uk
Degenerative mitral valve disease (DMVD), sejauh ini, merupakan penyakit jantung yang paling umum ditemui pada anjing dewasa (Häggström et al., 2004). Penyakit ini biasanya berkembang perlahan selama bertahun-tahun, tetapi pada sebagian kecil anjing, penyakit ini dapat berkembang dengan cepat. 
Prevalensi DMVD bervariasi antar ras, tetapi dapat terjadi pada lebih dari 90% ras kecil yang berumur lebih dari 8 tahun. Hewan yang lebih muda juga dapat terpengaruh, khususnya ras Cavalier King Charles Spaniels dan Bull Terrier. Meskipun penyakit ini paling sering didiagnosis pada anjing berukuran kecil hingga sedang, penyakit ini juga terjadi pada ras besar (Fox, 2012).

PENYEBAB
Penyebab pasti dari degenerasi ini saat ini tidak diketahui, tetapi faktor keturunan telah lama diduga menjadi peran utama dalam kejadian DMVD karena adanya hubungan yang kuat antara penyakit ini dengan ras tertentu yang berukuran kecil hingga menengah dalam penelitian oleh Swansen (1996) dan Olsen (1999).

TANDA KLINIS
Awalnya, DMVD tidak menunjukkan gejala atau asimtomatis. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dapat menjadi lebih parah dan efisiensi jantung menurun. Anjing sering menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut: 
  • Murmur jantung
  • Batuk Sesak napas 
  • Peningkatan laju pernapasan 
  • Mudah lelah
Bull Terrier
Sumber: shutterstock.com

DIAGNOSIS
Diagnosis dugaan dapat dibuat berdasarkan sejarah kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik, dimana ciri khasnya adalah anjing dewasa ras kecil dengan murmur sistolik sisi kiri. Setelah diagnosis ditegakkan, langkah selanjutnya adalah menilai tingkat keparahan DMVD, yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan berikut: 
  1. Radiografi Toraks: Mengukur ukuran jantung sangat berguna dalam menilai tingkat keparahan DMVD. 
  2. Tes darah dan urin: Fungsi hati dan ginjal seringkali menurun pada anjing yang menderita penyakit jantung. 
  3. Elektrokardiogram: Adanya irama jantung yang tidak normal dapat membantu menentukan prognosis kondisi hewan peliharaan. 
  4. Pemeriksaan USG: Mengevaluasi kontraksi jantung dan mengukur jumlah darah yang dipompa jantung.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pilihan pengobatan seringkali bergantung pada stadium penyakit jantung yang ada (Stadium A hingga D). 
Penanganan obat: Pengobatan DMVD tergantung pada tingkat keparahannya. 
  • Stadium B1: Penyakit ringan tanpa pembesaran jantung, biasanya dipantau secara rutin tanpa pengobatan. 
  • Stadium B2: Anjing dengan pembesaran jantung namun tanpa gejala, mendapat manfaat dari pengobatan dengan pimobendan untuk memperlambat perkembangan penyakit. 
  • Stadium C dan D: Anjing yang mengalami gagal jantung kongestif (CHF) memerlukan pengobatan seperti diuretik, ACE inhibitor, dan spironolakton untuk mengendalikan tanda-tanda penyumbatan. Beberapa anjing dengan CHF perlu dirawat di rumah sakit untuk pengobatan awal gagal jantung. 
Penanganan bedah: Obat-obatan hanya mengontrol tanda klinis yang ada dan tidak mengatasi masalah katup utama sehingga metode bedah dapat menjadi pilihan untuk memperbaiki kelainan katup yang berhubungan dengan DMVD. Sayangnya, tidak ada pengobatan yang diketahui dapat menghentikan atau membalikkan perubahan pada katup mitral, karena ini adalah penyakit yang berkaitan dengan usia.
Pemeriksaan menggunakan stetoskop
Sumber: vetnewbraunfels.com

Tahap awal penyakit ini tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga disarankan agar para Pet Mates rutin melakukan pemeriksaan tahunan ke dokter hewan, yang akan dapat mendeteksi murmur jantung menggunakan stetoskop. #AyokeDokterHewan

DAFTAR PUSTAKA
[1] Borgarelli, M., Buchanan, J.W. (2012). Historical Review, Epidemiology and Natural History of Degenerative Mitral Valve Disease. J. Vet. Cardiol. 14, 93-101. http://dx.doi.org/10.1016/j.jvc.2012.01.011 
[2] Buchanan, J.W. (1977). Chronic Valvular Disease (Endocardiosis) in Dogs. Adv Vet Sci 1977; 21:57-106. 
[3] Jens Häggström, Henrik Duelund Pedersen, Dr Vet Sci, Clarence Kvart (2004). New Insights into Degenerative Mitral Valve Disease in Dogs. 34(5), 0–1226. doi:10.1016/j.cvsm.2004.05.002 
[4] Keene, B. W., Atkins, C. E., Bonagura, J. D., Fox, P. R., Häggström, J., Fuentes, V. L., Uechi, M. (2019). ACVIM Consensus Guidelines for The Diagnosis and Treatment of Myxomatous Mitral Valve Disease in Dogs. Journal of Veterinary Internal Medicine. doi:10.1111/jvim.15488 
[5] Mattin, M. J., Boswood, A., Church, D. B., López-Alvarez, J., McGreevy, P. D., O’Neill, D. G., … Brodbelt, D. C. (2015). Prevalence of and Risk Factors for Degenerative Mitral Valve Disease in Dogs Attending Primary-care Veterinary Practices in England. Journal of Veterinary Internal Medicine, 29(3), 847–854. doi:10.1111/jvim.12591 
[6] Olsen, L., Fredholm, M., Pedersen, H. (1999). Epidemiology and Inheritance of Mitral Valve Prolapse in Dachshunds. J Vet Intern Med 1999; 13:448–56. 
[7] Oyama, Mark A. (2012). An Everyday Approach to Canine Degenerative Mitral Valve Disease. Today’s Veterinary Practice, 22-67. 
[8] Fox, Philip R. (2012). Pathology of Myxomatous Mitral Valve Disease in The Dog. 14(1), 103–126. doi:10.1016/j.jvc.2012.02.001 
[9] Swenson, L., Häggström, J., Kvart, J., Juneja, K. (1996). Relationship Between Parental Cardiac Status in Cavalier King Charles Spaniels and Prevalence and Severity of Chronic Valvular Disease in Offspring. J Am Vet Med Assoc 1996; 208: 2009–12. [10] Weir, M., Llera, R., Ward, E. Mitral Valve Disease in Dogs.

Post a Comment

0 Comments