Penulis: Oriza Aleyda
(sumber: vethelpdirect.com)
Kucing merupakan hewan yang sudah berevolusi melalui domestikasi, sehingga kebutuhannya terhadap air tidak begitu banyak. Hal ini didukung oleh kemampuan tubuh kucing untuk mengoptimalkan kebutuhan terhadap air melalui konsumsi makanannya. Namun, secara umum kucing tetap membutuhkan sekitar 50-60 ml/kg berat badan/hari air untuk mencegah terjadinya dehidrasi (Tatlıağız dan Akyazı 2023).
(sumber: gettyimages.com)
Namun, jika frekuensi minum kucing Anda meningkat dari biasanya dan disertai peningkatan volume urin, maka Pet Mates harus waspada. Memangnya, apa hubungannya peningkatan frekuensi minum dan volume urin kucing pada kesehatan kucing? Yuk, cari tahu jawabannya di artikel berikut!
Polyuria atau peningkatan volume urin, ditandai dengan volume urinasi lebih dari 50 ml/kg berat badan/hari, sedangkan dalam kondisi normal umumnya kucing urinasi sebanyak 18-28 ml/kg berat badan/hari (Yadav et al. 2020). Kejadian ini biasanya diikuti oleh polydipsia atau peningkatan frekuensi minum sebagai kompensasi dari banyaknya cairan yang terbuang melalui urin. Peningkatan frekuensi minum dapat disebut sebagai polydipsia ketika kucing minum lebih dari 100 ml/kg berat badan/hari (Long et al. 2015; Bruyette 2015). Polyuria dan polydipsia pada kucing tidak bisa dianggap sepele karena kedua kejadian tersebut dapat menjadi bentuk gejala dari beberapa penyakit pada kucing. Berikut beberapa faktor yang umum menyebabkan terjadinya polyuria dan polydipsia.
1. Chronic Kidney Disease (CKD)
Pada kasus CKD atau penyakit ginjal kronis, ginjal, terutama di bagian nefron, akan mengalami penurunan fungsi dalam melakukan filtrasi produk tidak terpakai dalam pembentukan urin. Kemampuan filtrasi yang buruk menyebabkan terganggunya kemampuan kerja ginjal sehingga meningkatkan volume urin yang dikeluarkan oleh tubuh (Field et al. 2010). Selain polyuria, pengeluaran urin berlebih dapat mengakibatkan dehidrasi yang membuat kucing lebih sering minum daripada biasanya (Reynolds dan Lefebvre 2013).
2. Diabetes Mellitus
Kadar glukosa yang tinggi dalam darah membuat ginjal kewalahan dalam melakukan reabsorpsi glukosa. Hal ini menyebabkan terjadinya glycosuria atau munculnya glukosa dalam urin yang disertai oleh polyuria karena gangguan osmotik dalam ginjal (Field et al. 2010). Seperti halnya pada CKD, pengeluaran urin dalam jumlah tinggi membuat kucing dehidrasi atau sering haus, sehingga menyebabkan polydipsia.
3. Pemberian Makanan yang Tidak Tepat
Konsumsi makanan dengan kandungan kalsium yang terlalu tinggi berpotensi menyebabkan hiperkalsemia (Alegría-Morán et al. 2019), atau kondisi tingginya kalsium dalam darah. Kadar kalsium yang tinggi dalam darah menghambat kerja hormon antidiuretik (ADH) sehingga air tidak terserap dengan maksimal dan tubuh menghasilkan urin yang lebih banyak (Panciera 2007).
Untuk dapat memastikan kondisi urinasi kucing Anda, Pet Mates perlu mengamati jika ada perubahan frekuensi minum serta volume urin kucing. Banyaknya konsumsi air dapat dijadikan salah satu poin penting dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter hewan, sehingga pengamatan Pet Mates dapat membantu proses diagnosis (Bruyette 2015). Jika kucing Pet Mates menggunakan litter box, maka peningkatan volume urin dapat diamati melalui banyaknya urin yang terakumulasi di litter box (Long et al. 2015).
(sumber: bobvila.com)
Lalu, apa yang perlu Pet Mates persiapkan jika kucing Pet Mates mengalami polyuria dan polydipsia?
Tentunya Pet Mates perlu memeriksakan kondisinya ke dokter hewan, kemudian dokter hewan perlu mengidentifikasi penyebab sesungguhnya yang menyebabkan polyuria dan polydipsia pada kucing Pet Mates. Oleh karena itu, jangan lupa periksaan kucing Pet Mates ke dokter hewan, ya!
Daftar Pustaka:
Alegría-Morán RA, Guzmán-Pino SA, Egaña JI, Sotomayor V, Figueroa J. Food preferences in cats: Effect of dietary composition and intrinsic variables on diet selection. Animals (Basel). 9(6):372.
Bruyette D. 2015. Approach to the patient with polyuria and polydipsia. World Small Animal Veterinary Association World Congress Proceedings; 2015 May 15-18; Los Angeles, Amerika Serikat. Amerika Serikat (CA): VIN.
Field MJ, Harris DC, Pollock CA. 2010. The Renal System (Second Edition). London: Churchill Livingstone.
Long CT, Williams M, Savage M, Fogle J, Meeker R, Hudson L. 2015. Probable primary polydipsia in a domestic shorthair cat. Journal of Feline Medicine and Surgery Open Reports. 1(2): 1-6.
Panciera DL. 2007. Canine Internal Medicine Secrets. St. Louis (MO): Mosby.
Reynolds BS dan Lefebvre HP. Feline CKD: Pathophysiology and risk factors — what do we know? Journal of Feline Medicine and Surgery. 15(1): 3-14.
Tatlıağız ZA dan Akyazı İ. 2023. Investigation of the effect of water temperature on water consumption of cats. Journal of Istanbul Veterinary Sciences. 7(1): 50-54.
Yadav SN, Ahmed N, Nath AJ, Mahanta D, Kalita MK. 2020. Urinalysis in dog and cat: A review. Veterinary World. 13(10): 2133–2141.
0 Comments